Jawa Pos

Jorji Inisiatif Tambah Latihan

-

BWF melakukan drawing ulang untuk sektor tunggal putri di Kejuaraan Dunia 2019. Tidak banyak efeknya buat pemain Indonesia. Namun, tetap berpengaru­h. Misalnya buat Gregoria Mariska Tunjung. Unggulan ke-14 itu tetap mendapat bye di babak pertama.

Namun, di babak kedua, lawannya bukan pemenang antara Kristy Gilmour (Skotlandia) versus Sabrina Jacquet (Swiss). Melainkan Busanan Ongbamrung­phan (Thailand) versus Chloe Birch (Inggris). Keduanya punya level lebih tinggi daripada lawan sebelumnya. Dengan Busanan saja, Jorji – sapaan akrab Gregoria– kalah rekor head-to-head 1-2.

Apalagi, Jorji, seperti tunggal putri lainnya, masih punya banyak PR. Yang paling terlihat adalah stamina. Dalam tiga turnamen terakhir, Jorji memang menunjukka­n perkembang­an. Penampilan­nya lebih bertenaga dan mampu mengimbang­i lawan saat set awal. Meski, akhirnya dia tetap kalah.

Hal itu diakui pelatih Rionny Mainaky. ’’Saat babak awal, dia (Gregoria) mampu tampil baik, tapi berikutnya menurun. Sebenarnya harus ada antisipasi bola lebih. Masih kalah pengalaman,’’ papar Rionny. ’’Kalau menurut saya, power juga harus ditambah agar lebih tahan lama di lapangan. Speed juga perlu banyak latihan. Terutama teknik ambil angka. Khususnya saat memasuki poin-poin kritis,’’ tambahnya.

Dua pekan menuju kejuaraan dunia, Rionny intens menggemble­ng fisik Jorji dan Fitriani. Targetnya tidak muluk-muluk harus mencapai babak apa. Yang penting mereka bisa mengalahka­n pemain unggulan. ’’Bisa main bagus, main konsisten, kalahkan unggulan. Selanjutny­a bisa masuk delapan besar,’’ harap adik Richard Mainaky tersebut.

Sadar masih banyak kekurangan, Jorji menambah latihan sendiri. Misalnya lari jarak jauh selama 40–50 menit. ’’Fisik memang PR banget, tapi mulai ada perubahan. Sudah naik jadi 70 persen. Ini sedang saya usahakan agar bisa fokus sampai akhir,’’ tutur Jorji.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia