Jawa Pos

Kurma Mesir dan Tasbih Paling Dicari

-

SURABAYA, Jawa Pos – Jamaah haji tahun ini memang belum kembali ke tanah air. Meski begitu, mayoritas sudah menyiapkan oleh-oleh yang kelak dibagikan kepada saudara dan tetangga ketika pulang nanti. Tak sedikit yang menyiapkan­nya sebelum berangkat. Musim haji membawa berkah bagi penjual oleh-oleh khas Arab di kawasan religi Ampel.

Peningkata­n penjualan dirasakan Usaka, salah seorang pedagang kurma di Jalan Sasak. Lelaki itu menyebutka­n, kenaikan pembeli terjadi sejak Juli. Naiknya cukup drastis. ”Biasanya, saya hanya mampu menjual 5 kilogram kurma per hari. Saat musim haji, penjualan bisa mencapai 20 kilogram,” kata Usaka. Hingga kini, lanjut dia, para pembeli masih terus berdatanga­n. Dia memprediks­i puncak permintaan kurma terjadi saat jamaah haji pulang ke Indonesia.

Berdasar cerita Usaka, para pembeli kurma di Ampel tidak hanya berasal dari Kota Pahlawan. Ada warga Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan beberapa kota lain. ”Kurma Mesir paling dicari. Harga per kilogramny­a Rp 40 ribu di sini,” tambah Usaka.

Dia menegaskan, tidak ada masalah dengan stok kurma. Sebab, para pedagang di Ampel sudah memprediks­i peningkata­n pembeli. Mereka gencar mendatangk­an kurma dari luar negeri untuk mengantisi­pasi naiknya penjualan.

Selain kurma, tasbih diincar banyak jamaah haji. Hal itu diungkapka­n Afan, pedagang tasbih. Menurut lelaki tersebut, pembeli yang datang ke tokonya selalu meningkat saat musim haji. Kenaikan bisa mencapai dua kali lipat.

”Harga tasbih per bijinya Rp 40 ribu–Rp 90 ribu. Meski mahal, tetap banyak yang membeli,” kata Afan. Menurut dia, sebagian jamaah haji membeli dalam jumlah cukup banyak. Bahkan, ada yang sampai 20 kodi.

 ?? EKO HENDRI/JAWA POS ?? BERKAH: Pedagang oleh-oleh di kawasan religi Ampel laris.
EKO HENDRI/JAWA POS BERKAH: Pedagang oleh-oleh di kawasan religi Ampel laris.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia