Akui Sulit Naik Egrang
SURABAYA, Jawa Pos – Lomba berjalan dengan menggunakan egrang yang dilakukan siswa SD Muhammadiyah 24 Surabaya membuat tiga bule Inggris ini tertarik. Junaid Choudhry, Usamah Hanif, dan Idris Siddiq antusias mencobanya.
Sekali naik, lalu jatuh. Namun, mereka tidak putus asa. Ketiganya tetap berusaha meski berkali-kali jatuh. ’’Ini susah sekali. Anak-anak SD ini sangat hebat bisa seimbang dengan cepat,’’ ujar Idris Siddiq dalam bahasa Inggris kemarin (9/8).
Tiga bule Inggris tersebut sengaja didatangkan dalam rangka kegiatan bertema edukasi budaya. Mereka adalah anggota komunitas muslim di Inggris. Di sekolah tersebut, mereka berbagi cerita mengenai kehidupan muslim di Inggris sekaligus kesan selama di Surabaya.
Junaid Choudhry mengatakan sangat betah di Surabaya. Sebab, Surabaya memiliki kuliner yang sangat beragam. ’’Ayam goreng di sini jauh lebih enak daripada di Inggris,’’ ucap seorang dokter gigi itu.
Sementara itu, Usamah Hanif tidak henti-hentinya memuji keramahan warga Surabaya. Namun, dia merasa tidak nyaman dengan cuaca Surabaya yang panas. ’’Tapi, di mana-mana ada pendingin ruangan. Jadi, kami pun tidak masalah,’’ katanya. Faktor lain yang membuat Usamah betah adalah banyaknya masjid dan musala yang tersebar di berbagai sudut kampung. ’’Di sana saya rindu dengar suara azan. Beda dengan di sini yang bersahut-sahutan,’’ papar insinyur tersebut.
Kepala SD Muhammadiyah 24 Surabaya Norma Setyaningrum menuturkan, kegiatan itu murni edukasi budaya bagi para siswa. Waktunya pun bertepatan dengan momen peringatan HUT Kemerdekaan RI. ’’Kami sengaja menamainya Hari Masyarakat Adat Internasional,’’ jelasnya. Dia menyatakan sangat senang karena para siswa juga diajak belajar bahasa Inggris.