Belajar Kurban hingga Penjualan Bumbu Naik
SIDOARJO, Jawa Pos – Aktivitas menjelang Idul Adha semakin marak. Mulai para siswa yang belajar tentang kurban hingga bumbu gulai yang laris manis. Murid Sekolah Al Muslim dari tingkat KB hingga SMA belajar akad jual beli hewan, memilih hewan, salat Id, serta puasa.
’’Hari ini (kemarin, Red) membagikan hewannya sekaligus kami imbau untuk puasa Tarwiyah dan Arofah,’’ ujar Kepala KB TK Al Muslim Siti Aminah. Untuk operasional kurban, siswa membagikan uang Rp 200 ribu untuk seekor kambing.
Praktik tersebut menjadi media pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) secara langsung. ’’Mereka belajar pelaksanaan akad jual beli menurut Islam yang salah satunya adalah ijab kabul antara penjual dan pembeli,’’ ujar Azam Afian Dinata, salah satu guru pendamping. Mereka melangsungkan seluruh proses jual beli. Mulai tawar-menawar hingga pembayaran.
Sebelum membeli, para siswa mendapat arahan lebih dulu dari Kepala Gugus PAI Ustad Hariyanto. Yakni, cara memilih hewan kurban yang baik. ’’Dengan praktik langsung memilih, mereka jadi tahu sendiri dan bisa membandingkan,’’ kata Azam. Selain pengetahuan tentang pemilihan hewan, siswa diajari tata cara salat Idul Adha. Mereka praktik bersama di halaman tengah sekolah.
Sementara itu, permintaan bumbu masak di beberapa pedagang pasar semakin tinggi. Salah satunya Ahmad Busiri. Warga asal Pasuruan itu menerima pesanan sekitar 650 bungkus. Pada hari biasa, dia hanya menerima 500 pesanan. ’’Hari Raya Idul Adha seperti ini permintaan naik,’’ katanya.
Busiri menyebut jenis bumbu yang banyak dipesan adalah gulai. Selain itu, bumbu rendang dan krengsengan. Untuk memenuhi permintaan tersebut, dia dapat pasokan dari produsen di Desa Putat, Tanggulangin. Sayang, pasokan belum terpenuhi lantaran kulakannya dibatasi. ’’Minta 200 plastik, tetapi dapat 100 saja,’’ tuturnya.