Angin Runtuhkan Atap AFAS
ALKMAAR, Jawa Pos – AFAS Stadion termasuk satu di antara empat stadion yang tergolong baru di Eredivisie. Markas AZ Alkmaar itu baru berusia 13 tahun. Meski begitu, stadion yang hanya berisi 17 ribu tempat duduk tersebut dua kali terkena musibah sejak kali pertama dibuka pada 2006.
Pernah mengalami kebakaran dalam laga Liga Europa 2013 melawan Atromitos dan yang terbaru atau kemarin WIB (11/8), sebagian atapnya runtuh karena angin kencang. Salah satu laman perkiraan cuaca Belanda, Weerplaza, menyebutkan bahwa kecepatan angin di sekitar wilayah stadion berkekuatan 104 kilometer per jam. ”Embusan angin yang kuat diprediksi langsung menghantam stadion. Tapi, bisa jadi, angin-angin sebelumnya lebih dulu merusak beberapa bagian atap stadion,” ulas ahli cuaca Weerplaza Leon Saris.
Foto-foto yang dipublikasikan Algmeen Dagbald menunjukkan atap yang runtuh itu berada di atas tribun utama. ”Beruntung, tidak ada satu orang pun di stadion saat itu. Kami akan cari penyebab di balik insiden ini,” kata Manajer Umum AZ Robert Eenhorn seperti dilansir Goal.
Delapan tahun silam, kejadian serupa menimpa klub Eredivisie lainnya, FC Twente. Atap stadion De Grolsch Veste roboh. Meski tidak ada pertandingan, terdapat proyek perbaikan kala itu. Akibatnya, 2 pekerja tewas dan 16 lainnya mengalami luka-luka.
Kemarin AZ memang tidak dijadwalkan bermain kandang di Eredivisie. Klub berjuluk Cheeseheads atau Si Keju tersebut bertandang ke RKC Waalwick tadi malam WIB (11/8). Namun, pertengahan pekan nanti (16/8), Ron Vlaar dkk harus menjamu klub Ukraina, Mariupol, dalam second leg kualifikasi ketiga Liga Europa. Seiring kerusakannya tidak ringan, laga tersebut bisa dipindah ke stadion lain.
”Selama situasinya belum aman, kami tidak akan memakai AFAS,” ucap Eenhorn. Di laman resmi UEFA, Asosiasi Sepak Bola Eropa itu sudah menuliskan bahwa venue AZ versus Mariupol sedang dicarikan.