Biodiesel 50 Persen Akhir 2020
Porsi CPO Campuran Solar Membesar
JAKARTA, Jawa Pos – Porsi crude palm oil (CPO) sebagai campuran solar untuk biodiesel dipastikan terus bertambah. Pemerintah menargetkan, pada akhir tahun depan, kandungan CPO dalam biodiesel bisa mencapai 50 persen. Target peningkatan penggunaan CPO itu diinstruksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas di kantor presiden kemarin (12/8). Hal tersebut tidak lepas dari posisi tawar CPO Indonesia yang tak kunjung membaik di Eropa. Alhasil, para pengusaha dan petani sawit sulit mengekspor produk CPO.
Presiden menuturkan, ada dua target utama dalam percepatan penggunaan CPO sebagai bahan bakar. Pertama, menyerap CPO. Kedua, mengurangi impor minyak. ’’Kalkulasinya, kalau konsisten, kita bisa hemat USD 5,5 miliar (Rp 78,375 triliun) per tahun,’’ terangnya. Peningkatan permintaan CPO juga akan berdampak besar bagi industri perkebunan sawit yang mempekerjakan 17 juta orang.
’’Tekanan terhadap kelapa sawit kita perlu diantisipasi dari dalam negeri. Jadi, kita memiliki bargai
ning position yang baik,’’ lanjutnya. Terlebih di hadapan Uni Eropa dan sejumlah negara lain yang berupaya melemahkan posisi sawit Indonesia. Yang jelas, penerapan biodiesel 20 persen atau B20 atau FAME (fatty acid methyl ester) ditingkatkan menjadi B30 pada Januari mendatang. ’’Selanjutnya, akhir 2020 sudah meloncat ke B50,’’ tambahnya. Di luar itu, presiden juga meminta ada penelitian mendalam terkait potensi sawit yang diubah menjadi avtur.
Berdasar data Kemenko Perekonomian, penggunaan B20 sepanjang tahun ini hingga Juli lalu tergolong baik. Rata-rata penyaluran per bulan mencapai 97,5 persen dari target. Hingga 22 Juli lalu, penyalurannya mencapai 3.490.000 kiloliter. Akhir tahun ini penyaluran diperkiraan mencapai 6.197.000 kiloliter.
Artinya, penggunaan biodiesel saat ini lebih dari 50 persen target. Hanya, ada tiga industri yang masih diberi fleksibilitas dalam penggunaan FAME. Yakni, PLN. Khususnya pembangkit gas
aeroderivative dan pembangkit batu bara. Kemudian, pertahanan dalam hal itu adalah Mabes TNI. Pihaknya tidak ingin penggunaan FAME dapat mengganggu operasionalisasi TNI.
Pengecualian ketiga diberikan kepada Freeport. Sebab, lokasi tambang berada di Kawasan pegunungan yang dingin. ’’Kalau B20 masuk ke ketinggian, ia bisa beku,’’ terang Menko Perekonomian Darmin Nasution. Meski demikian, akhir tahun ini pengecualian tersebut akan di-review.
Penggunaan B20 itu secara langsung juga berdampak pada impor solar. ’’Impor solar bulanan 2019 itu turun 45 persen jika dibandingkan dengan rata-rata impor solar bulanan 2018,’’ lanjutnya. Sebab, sebagian kebutuhan solar sudah tergantikan dengan FAME.
Saat ini pengujian untuk B30 masih terus dilakukan. Targetnya, pertengahan September pengujian bisa tuntas dan B30 siap diluncurkan awal tahun depan sembari dilakukan pula pengujian untuk B50. Bahkan, perusahaan-perusahaan sawit sudah siap untuk berinvestasi mewujudkan B100 dalam tiga tahun ke depan.