Jawa Pos

Terancam Tak Bisa Tampil di Liga 3

-

GRESIK, Jawa Pos – Tunggakan gaji pemain yang berlarut-larut menyeret manajemen Persegres Gresik United ke pengadilan. Sidang perdana kasus tunggakan gaji dilaksanak­an di Pengadilan Hubungan Industrial Gresik kemarin siang.

Sidang seharusnya dimulai pukul 10.30. Sayang, manajemen Persegres mangkir. Hingga pukul 13.30, perwakilan manajemen tak kunjung datang. Alhasil, sidang ditunda dan akan kembali digelar Selasa mendatang (20/8).

Hal itu membuat Asosiasi Pemain Profesiona­l Indonesia (APPI) kecewa berat. Sebab, kasus yang disidangka­n merupakan kejadian lama. Yakni, utang gaji pemain Persegres di Liga 1 musim 2017. Kuasa hukum APPI Aprianto Hutomo menjelaska­n, secara total ada 22 pemain yang gajinya belum dilunasi pada musim 2017. Total yang harus dibayarkan oleh Persegres Rp 458 juta.

”Manajemen Persegres mengakui punya tunggakan gaji. Tapi, sampai sekarang kok belum ada iktikad baik,” katanya kepada Jawa Pos. Bahkan, mereka mangkir pada sidang perdana. Nah, hal itu membuat APPI akan bertindak tegas. Rencananya, mereka segera menyurati PSSI. ”Kami minta PSSI tidak lagi melibatkan Persegres dalam kompetisi sepak bola Indonesia selama tunggakan belum dilunasi,” sambung anggota tim legal APPI Jannes H. Silitonga.

Artinya, Persegres terancam tidak bisa tampil di Liga 3 pra putaran nasional bulan depan. Jannes menjelaska­n, ketegasan PSSI sangat dibutuhkan agar tidak ada kasus serupa di kemudian hari. ”Kalau gaji musim 2017 saja belum dibayar, bisa saja nanti pemain baru senasib dengan (pemain, Red) yang sebelumnya,” tambah Jannes.

Parahnya, bukan hanya gaji musim 2017 yang tertunggak. Gaji pemain saat Persegres berlaga di Liga 2 musim lalu juga belum beres.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia