Operasi Akila-Azila Memakan Waktu 12 Jam
Kemarin Tim Dokter Lakukan Geladi Bersih
SURABAYA, Jawa Pos – Kondisi bayi kembar siam Akila Dewi Syabila dan Azila Dewi Sabrina yang berusia 17 bulan sudah sangat siap untuk menghadapi beragam operasi separasi. Kemarin (12/8) tim dokter juga telah melakukan geladi bersih operasi di Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD dr Soetomo.
Satu per satu perwakilan kelompok-kelompok kecil dokter yang terlibat memaparkan persiapan mereka. Penjabaran tersebut juga turut didengarkan ayah si kembar, Jayasrin.
Ketua Tim Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu (PPKST) RSUD dr Agus Harianto SpA (K) menyatakan, semua peralatan sudah dipersiapkan. ’’Semua untuk operasi Rabu besok,’’ ujarnya.
Namun, apabila bayi terserang diare atau flu, operasi separasi akan ditunda. Kemarin kondisi hemoglobin si kembar 12 gram/ dL. Berat badan keduanya 21 kilogram. Dia menyatakan, operasi akan menghabiskan waktu kurang lebih 12 jam
J
Rumah sakit juga telah menyiapkan 70 tenaga medis. Agus menuturkan, mulai hari ini hingga hari H operasi, si kembar akan mandi dengan sabun yang tidak seperti biasanya. Mereka akan dimandikan dengan sabun antiseptik. ’’Untuk menjaga kulit tetap steril sehingga mencegah adanya infeksi,’’ tuturnya.
Operasi separasi tersebut akan diawali dengan induksi. Selain itu, akan dilakukan intubasi. Yaitu, tindakan medis berupa memasukkan tabung endotrakeal melalui mulut atau hidung untuk menghubungkan udara luar dengan kedua paru. Tindakan tersebut akan ditangani tim dokter spesialis anestesi. Tahap selanjutnya adalah penggambaran bagian pemotongan atau insisi oleh dokter spesialis bedah plastik. Para dokter mendapatkan petunjuk pola penyayatan.
Pada beberapa waktu yang lalu, dokter spesialis bedah toraks belum menentukan akan menggunakan vacuum assisted closure (VAC) atau jaringan ikat (fasia) dari organ tertentu. Namun, kemarin dr Heroe Soebroto SpB SpBTKV telah memutuskan akan menggunakan fasia yang diambil dari paha tiaptiap bayi. Penggunaan jaringan hidup tersebut tentu akan mempercepat penyembuhan kulit yang mengalami luka.
’’Itu untuk menutup defek yang ada di rongga toraks,’’ katanya. Selanjutnya, untuk perut, tim bedah anak menggunakan artificial material berupa proceed mesh. Tujuannya, memperkuat dinding toraks.
Diperkirakan, bagian luka yang disebabkan luka operasi tersebut cukup besar. Panjang daerah yang menyatu dari dada ke perut 24 sentimeter.Lebardibagiandadayang menyatu 4,5 sentimeter, sedangkan lebar di bagian perut 9 sentimeter.
Menurut dia, kesulitan yang lain adalah dinding dada sudah tidak lunak lagi seiring dengan bertambahnya usia. ’’Sehingga kami berpikir akan menggunakan alat-alat pemotong tulang dada,’’ tuturnya. Mau menggunakan yang mana, bergantung keputusan saat di meja operasi.
Sementara itu, ditengarai selaput jantung kedua bayi hanya ada satu. Hal tersebut juga membuat tim dokter bedah toraks sedikit kesulitan dalam menentukan tindakan dari sekarang. ’’Apakah nanti dibagi sama rata atau hanya satu saja yang dapat,’’ tutur Heroe. Hal itu juga akan diputuskan di meja operasi.
Sebab, posisi kelainan yang ada terkadang tidak sesuai dengan gambaran hasil laboratorium. Jadi, evaluasi akan dilakukan di meja operasi. Surabaya untuk memantau secara langsung proses hitung ulang. Dia juga membawa salinan C1 berisi hasil rekapitulasi tingkat TPS.
Dari sidang-sidang yang dia ikuti di MK, penggugat yang menang di MK rata-rata hanya mengajukan satu atau dua TPS. ”Yang penting, bukti materiilnya kuat,” ungkap dia.
Agoeng juga pernah menggugat di Bawaslu Surabaya setelah rekapitulasi tingkat kota. Hasilnya, dia dinyatakan menang. Saat itu, dia mengajukan bukti terkait dengan hasil pemilu di delapan TPS. Ada yang berasal dari Kecamatan Sukomanunggal dan Sawahan.
Gugatan di MK itu, menurut Agoeng, tidak ditujukan untuk bertarung secara langsung dengan Aan. Sebab, yang digugat adalah KPU. Meskipun secara langsung, dampak hitung ulang itu adalah suara Agoeng mengalahkan suara Aan. Artinya, yang menjadi anggota DPRD asal Partai Golkar dari dapil Surabaya 4 adalah Agoeng. Bukan Aan. ”Ini kesalahan teman-teman KPU. Implikasinya ke saya. Selama ini orang-orang menyebutkan saya bertempur dengan teman saya? Tidak. Ya gara-gara KPU, saya yang dikorbankan,” ungkap dia.
Hitung ulang untuk TPS itu menjadi lebih istimewa dengan kehadiran Ketua KPU RI Arief Budiman dan Komisioner KPU Ilham Saputra. Anggota Bawaslu RI Mochammad Afifuddin juga hadir. Mereka melihat hingga proses hitung ulang surat suara di tiga TPS tersebut selesai sekitar pukul 11.00. Tahapan berikutnya berupa rekapitulasi berjenjang –mulai tingkat kelurahan, kecamatan, hingga kota– dilakukan setelah makan siang.
Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi menuturkan, hasil hitung ulang itu hanya berpengaruh pada suara di Partai Golkar. Untuk partai lain, tidak ada perubahan. Di tingkat kota, yang berubah hanya suara di dapil Surabaya 4.
Terkait dengan dugaan kesalahan pada saat rekapitulasi di tingkat kelurahan, Syamsi belum mau bicara terlalu jauh. ”Kita masih belum bisa menyimpulkan apakah kesalahannya pada tingkat TPS atau bukan,” ujar Syamsi.
Sesuai tahapan dari KPU pusat, kemarin telah diselesaikan penetapan caleg terpilih hasil penghitungan ulang surat suara. Pada hari ini (13/8), dijadwalkan penetapan caleg terpilih di semua daerah pemilihan untuk DPRD Kota Surabaya. ”Rencananya, besok siang (hari ini, Red) penetapan kursi partai politik dan nama-nama calon terpilih,” ungkap Syamsi.