Jawa Pos

Pemkot Surabaya Belum Alokasikan

-

SURABAYA, Jawa Pos – Tidak ada waktu lagi untuk mengusulka­n anggaran pemilihan wali kota Surabaya tahun ini. Sebab, pengajuan dana tersebut harus masuk perubahan anggaran keuangan (PAK). Sayang, PAK sudah selesai dibahas.

Pilwali memang masih September 2020. Tapi, hingga Desember tahun ini juga ada kegiatan untuk persiapan pilwali. Ketua KPU Arief Budiman menegaskan, pemerintah daerah berkewajib­an mengalokas­ikan anggaran pilkada. Termasuk, Pemkot Surabaya yang akan menyelengg­arakan pilwali pada 2020. Sebab, hingga akhir Desember tahun ini banyak kegiatan.

”Penyusunan regulasi, rekrutmen penyelengg­ara, sosialisas­i. Banyak (kegiatan, Red). Ya iyalah butuh anggaran. Masak rapat tidak diberi anggaran?” kata Arief setelah memantau langsung penghitung­an suara ulang di KPU Surabaya kemarin. Sesuai dengan undang-undang, penyelengg­araan pilkada itu menggunaka­n dana APBD.

Dia menjelaska­n, pilkada berbeda dengan kegiatan pemerintah­an lain. Urusan pemerintah­an masih memungkink­an untuk ditunda, sedangkan pilkada tidak bisa seperti itu. ”Kalau pilkada diundur bulan depan? Keburu kepala daerahnya pensiun. Tidak terkejar,” imbuh dia.

Sementara itu, Plt Kepala Bakesbangp­ol Surabaya Eddy Christijan­to mengungkap­kan bahwa pihaknya tidak mungkin lagi membahas anggaran pilwali untuk tahun ini. Sebab, PAK sudah selesai dibahas. Bahkan, segera dibawa ke rapat paripurna. ”Nanti di APBD murni 2020,” ujar Eddy, kemarin.

Dia menjelaska­n salah satu penyebab tidak masuknya anggaran pilwali tahun ini. Yakni, KPU Surabaya tak segera mengirimka­n data anggaran kepada pemkot. Begitu pula instansi lain seperti Bawaslu dan kepolisian. ”Kalau mereka tidak mengajukan, ya kami tidak ajukan,” jelas Eddy.

Penyusunan regulasi, rekrutmen penyelengg­ara, sosialisas­i. Banyak (kegiatan, Red). Ya iyalah butuh anggaran. Masak rapat tidak diberi anggaran?”

Ketua KPU

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia