Jawa Pos

Disuguhi Kopi Kelapa-Produk Daur Ulang

- Dua Laptop Hilang, Polisi Periksa CCTV

SURABAYA, Jawa Pos – Dua kampung di Kelurahan Keputran menjadi andalan dalam ajang Surabaya Smart City (SSC). Yakni, kampung Dinoyo Tenun dan Dinoyo Tengah. Masing-masing kampung memiliki produk unggulan yang dibanggaka­n.

Di kampung Dinoyo Tenun, ada gapura dari botol bekas yang menyambut kedatangan tim DKRTH (dinas kebersihan dan ruang terbuka hijau). Setelah itu, mereka disuguhi rempeyek dan sari kedelai buatan warga.

Fasilitato­r lingkungan Setyowati menyatakan, kampungnya itu pernah menjadi juara bantaran award pada ajang Green and Clean pada 2007. Sejak saat itu, budaya masyarakat untuk memanfaatk­an sampah daur ulang mulai tertanam. Karena itu, beberapa hiasan di sepanjang jalan kampung terbuat dari bahan daur ulang.

Setelah melihat suasana kampung Dinoyo Tenun, Sekretaris DKRTH Ipong Wisnoe Wardono bersama Lurah Keputran Marijam bergeser ke kampung Dinoyo Tengah.

Ipong dan jajaran tim DKRTH tertarik untuk mencoba kopi buatan Sofia. Kopi tersebut dibuat dengan campuran kelapa. Namanya kopi simbah. ”Dulu nenek kami suka ngopi di dapur sambil dicampur kelapa. Jadi, ini kami buat yang lebih modern,” kata Sofia.

Ibu dua anak itu mengaku sudah memasarkan kopi tersebut ke sejumlah daerah di Jawa Timur. Mulai Lamongan, Gresik, Sidoarjo, sampai Kota Malang. ”Banyak pelanggan yang suka dengan cita rasa kopi kelapa ini,’’ katanya.

Menurut Ipong, inovasi masing-masing kampung sudah bagus. ”Harus membangkit­kan ikon kampung masingmasi­ng,” jelasnya.

SURABAYA, Jawa Pos – Kantor Dinas Peternakan Jatim di Jalan Ahmad Yani disatroni maling. Dua unit laptop hilang. Hingga saat ini, pihak kepolisian belum bisa memproses kejadian tersebut. Sebab, pihak korban belum menyerahka­n bukti kepemilika­n barang yang hilang itu.

Kasus pencurian tersebut terjadi pada Jumat (9/8). Saat itu di dinas peternakan sedang ada bazar. Banyak pengunjung yang datang untuk belanja atau sekadar melihat-lihat. ’’Informasin­ya demikian. Jadi, banyak pintu yang terbuka,’’ ujar Kepala Unit Reskrim Polsek Gayungan Ipda Hedjen Oktianto kemarin (12/8).

Menjelang salat Jumat, banyak pegawai dinas yang berangkat ke masjid. Beberapa ruangan dibiarkan kosong. Termasuk ruang bidang pengolahan dan pemasaran hasil peternakan. Berdasar informasi, ada seorang pegawai perempuan di dalam ruangan.

Tidak berselang lama, seorang pria tidak dikenal masuk. Pria yang mengenakan kemeja putih kotak-kotak itu sempat berpapasan dengan pegawai perempuan tersebut. Namun, saat itu pegawai perempuan tersebut tak curiga.

Menurut Hedjen, kecurigaan justru baru muncul setelah salat Jumat. Saat itulah ada pegawai yang merasa kehilangan laptop. Jumlahnya dua unit. Yang satu merupakan inventaris dinas. Satu unit yang lain merupakan milik salah seorang staf.

Setelah ada informasi kehilangan, kata mantan kepala Unit Tindak Pidana Ringan (Tipiring) Sat Sabhara Polrestabe­s Surabaya itu, seorang pegawai langsung mengecek kamera closed circuit television (CCTV). Dari rekaman CCTV, terlihat seorang pria tidak dikenal masuk ke dalam ruangan saat kondisinya lengang. Kuat dugaan orang tersebut yang mengambil dua laptop di ruang bidang pengolahan dan pemasaran hasil peternakan.

Hedjen menyatakan, saat itu juga ada orang yang hendak membuat laporan ke kantornya. Namun, karena ada kekurangan berkas, petugas belum bisa menerbitka­n laporan polisi (LP). ’’Tapi, memang kejadian itu ada,’’ terangnya.

Meski belum ada laporan, anggota Unit Reskrim Polsek Gayungan sudah diperintah­kan untuk mengecek tempat kejadian perkara (TKP). Beberapa informasi dan bukti di lapangan sudah dikantongi. Termasuk rekaman CCTV yang memperliha­tkan aksi terduga pelaku. ’’Masih kami identifika­si rekaman CCTV-nya,’’ ucapnya.

Hedjen menuturkan, pihak korban sudah diminta datang lagi kemarin. Namun, hingga sore, belum ada seorang pun yang datang. ’’Kami butuh bukti kepemilika­n laptop tersebut untuk menerbitka­n LP,’’ jelasnya.

Salah satu yang bisa menjadi bukti kepemilika­n adalah kuitansi pembelian. Atau kardus laptop beserta nomor serinya. Untuk yang inventaris dinas, bisa disiasati dengan bukti pengadaan barang dari bagian umum atau kesekretar­iatan. Sebab, pengadaan barang milik dinas pasti tercatat dalam rekapitula­si anggaran dinas. ’’Setelah ada bukti kepemilika­n, nanti LP kami terbitkan dan mulai diproses dengan pemeriksaa­n saksisaksi. Kalau seperti ini, bagaimana mau diproses,’’ ucapnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Investasi Usaha dan Kelembagaa­n Dinas Peternakan Jatim Yeni Winarni membenarka­n adanya kejadian tersebut. Dia juga tidak membantah bahwa kejadian itu terjadi di ruangannya.

Menurut Yeni, pernyataan terkait dengan kasus kehilangan tersebut menjadi kewenangan polisi dan pimpinan dinas yang lain seperti kepala bidang, sekretaris, atau kepala dinas. ’’Kan ada hierarkiny­a (struktur dinas, Red),’’ ucapnya.

Berdasar informasi awal, pelaku merupakan oknum wartawan yang menyelinap masuk ke dalam acara dinas peternakan. ’’Itu juga informasi dari rekan wartawan sendiri. Katanya, dia (terduga pelaku, Red) wartawan yang hanya bermodal kartu pers, tapi tidak punya media,’’ ucapnya.

 ?? PUGUH SUJATMIKO/JAWA POS ?? SUDAH DIPASARKAN KE JATIM: Sofia (kiri) menjamu Ipong Wisnoe Wardono (dua dari kiri) dan Marijam (kanan) kopi kelapa buatannya.
PUGUH SUJATMIKO/JAWA POS SUDAH DIPASARKAN KE JATIM: Sofia (kiri) menjamu Ipong Wisnoe Wardono (dua dari kiri) dan Marijam (kanan) kopi kelapa buatannya.
 ?? PUGUH SUJATMIKO/JAWA POS ?? MIRIP OKNUM WARTAWAN: Capture CCTV memperliha­tkan sosok pencuri.
PUGUH SUJATMIKO/JAWA POS MIRIP OKNUM WARTAWAN: Capture CCTV memperliha­tkan sosok pencuri.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia