Jawa Pos

Impikan Taman Idaman

Taman-taman kota bukanlah sekadar tempat cuci mata. Taman kota yang indah dengan berbagai fasilitasn­ya akan menjadi magnet bagi penikmatny­a untuk betah, cerdas, dan kreatif. Bagaimana Kota Delta?

-

MENELUSURI TAMAN-TAMAN KOTA DI SIDOARJO, MERASAKAN LANGSUNG KONDISINYA

’’Merusak apa yang sudah ditata Allah SWT itu dilarang. Pertamanan kota perlu dikawal dengan regulasi. Misalnya, kawasan Taman Pinang. Sepanjang jalan lingkar barat itu dipenuhi pedagang kaki lima (PKL). Terkesan kotor. Rerumputan sering diinjak-diinjak. Padahal, menempati bukan pada tempatnya itu zalim.’’

Ketua Komisi Fatwa MUI Sidoarjo

TAMAN-taman kota bukanlah sekadar tempat cuci mata. Taman kota yang indah dengan berbagai fasilitasn­ya akan menjadi magnet bagi penikmatny­a untuk betah, cerdas, dan kreatif. Bagaimana Kota Delta?

Para komuter Sidoarjo–Surabaya pasti mudah membedakan bagaimana kondisi taman di Kota Delta dengan Kota Pahlawan. Keluar masuk melewati bundaran Waru, mereka langsung bisa merasakan. ’’Ini pasti sudah pindah kota,’’ ungkap Budi Hendrawan.

Sejakduata­hunlaluwar­gaasliSura­bayaitumem­utuskan pindah dari tempat kelahirann­ya. Pilihannya jatuh pada Sidoarjo. Alasannya, pria 35 tahun tersebut tidak mampu beli rumah di metropolis. Budi pergi pulang setiap hari. Sebab, dia tetap bekerja di kawasan Jalan Diponegoro, Surabaya. ’’Rasanya memang beda. Taman di Surabaya lebih indah,’’ ucapnya.

Sidoarjo memiliki setidaknya 11 taman aktif. Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Mharta Wara Kusuma mengakui, kondisi taman-taman di Sidoarjo perlu banyak pembenahan. Hal itu jadi pekerjaan rumah dinasnya. Pada 2019, DLHK sebenarnya mengajukan anggaran yang cukup. Ingin menyamanka­n penduduk Kota Udang. Namun, pengajuan itu dikepras.

Pada 2015, anggaran pertamanan mencapai Rp 5 miliar. Pada 2018, nilainya naik sampai Rp 12 miliar. Namun, jumlahnya terjun bebas pada 2019. Hanya Rp 2 miliar. Mharta menyatakan tidak bisa menambah anggaran. Sebab, nilainya sudah ditetapkan akhir 2018, saat pembahasan APBD 2019. ’’Saya baru menjabat awal tahun ini,’’ jelasnya.

Menurut Kabid Pertamanan DLHK Sidoarjo Rochjadi Hafiluddin, memastikan tahun ini tidak ada pembanguna­n taman. Baru ada tahun depan, 2020. DLHK merancang pembanguna­n delapan taman tematik. Yaitu, Taman Abhirama, alun-alun, Abhirupa, Dwarakerta, Apkasi, Tanjung Puri, Monumen Pancasila, serta bundaran TPI. ’’Semoga dapat dukungan anggaran,’’ paparnya. ’’Dalam era modern, fungsi ruang terbuka hijau tidak hanya menjaga keasrian kota. Pembanguna­n taman mencirikan ikon dan roh kota. Salah satu ikon kota. Terlebih, Sidoarjo memiliki motto Sidoarjo Permai Bersih Hatinya. Fasilitas umum bergantung pada manajemen.’’

Guru Besar Fikom Universita­s Ciputra Taman Dwarakerta Porong Taman Apkasi Porong Alun-Alun Kota Sidoarjo Taman Asa Buduran Taman 90 Buduran Taman Pancasila

Kota Sidoarjo Makam (RTH) Khusus Kota Sidoarjo

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia