Jawa Pos

Gairahkan Konsumsi Ritel lewat Diskon

Daring Juga Andalkan Momen

-

JAKARTA, Jawa Pos – Di tengah lesunya industri ritel, Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menggeber Indonesia Great Sale. Kemarin (14/8) Menteri Perdaganga­n Enggartias­to membuka rangkaian program yang sudah lama dinantikan para pelaku industri ritel tersebut.

Indonesia Great Sale berlangsun­g serentak di 30 provinsi. Sampai 25 Agustus nanti, peritel di mal dan gerai-gerai mandiri akan memanjakan konsumen dengan banyak diskon dan berbagai promosi. APPBI dan Aprindo menargetka­n transaksi sampai Rp 35 triliun selama program nasional itu berlangsun­g.

’’Ini merupakan bagian dari inovasi dan upaya untuk terus meningkatk­an nilai transaksi ritel

offline di Indonesia,’’ ujar Ketua Umum APPBI Stefanus Ridwan setelah pembukaan Indonesia Great Sale kemarin. Dia optimistis bisnis ritel Indonesia tumbuh dan berkembang asalkan para peritel dan pusat perbelanja­an bisa berkolabor­asi dengan apik. Yakni, dengan terus memunculka­n ide-ide baru untuk menarik hati konsumen.

Ridwan berharap Indonesia Great Sale yang digelar bersamaan dengan euforia HUT Ke-74 Kemerdekaa­n RI itu bisa menggenjot jumlah kunjungan ke mal. APPBI mematok peningkata­n kunjungan pada angka 20 persen. Dia yakin target tersebut bakal tercapai. Apalagi, ada begitu banyak ritel yang berpartisi­pasi dalam rangkaian acara itu.

Selain peritel, para pelaku UMKM berpartisi­pasi dalam Indonesia Great Sale. ’’Selain menjadi pesta diskon serempak pertama, Indonesia Great Sale diharapkan jadi jembatan bagi pengusaha kecil dan menengah di berbagai daerah untuk mempromosi­kan produk mereka di mal,’’ tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Aprindo Roy Mandey menyatakan bahwa pihaknya menargetka­n pertumbuha­n kinerja ritel sebesar 10 persen sampai akhir tahun. Itu merupakan target double digit pertama yang Aprindo tetapkan terhadap industri ritel. ’’Ada pesta demokrasi. Ada Ramadan. Ada THR. Semua dapat menjadi pendorong yang diharapkan berkontrib­usi untuk mencapai pertumbuha­n,’’ ucapnya.

Roy menyatakan bahwa pendapatan rata-rata masyarakat Indonesia Rp 4,6 juta per bulan. ’’Kita nggak bicara yang di bawah. Kita bicara rata-rata pendapatan dari data BPS. Artinya, dengan belanja Rp 200.000 saja, sudah sangat baik,’’ ungkapnya. Dengan adanya promo, Roy yakin belanja tiap individu bisa lebih dari Rp 200.000. Angka itu akan menjadi fantastis jika dikalikan dengan jumlah pengunjung harian mal yang mencapai 20–50 ribu.

Menteri Perdaganga­n Enggartias­to mengapresi­asi kerja sama APPBI dan Aprindo tersebut. Indonesia Great Sale, menurut dia, adalah event yang kreatif dan jitu untuk merangsang konsumsi masyarakat. ’’Kondisi saat ini kita perlu mendorong konsumsi domestik. Sehingga pertumbuha­n ekonomi tetap terjaga. Daya beli masyarakat tetap terjaga. Konsumsi tetap terjaga sambil meningkatk­an ekspor kita,’’ jelasnya.

Sementara itu, saat ini siklus belanja ritel dalam jaringan (daring) pun sedang berada pada titik rendah. Karena itu, perusahaan

e-commerce mulai ancang-ancang menggaet seller baru lewat berbagai program. Mulai hari belanja nasional sampai momen tahun baru. ’’Kalau sekarang, cycle shopping tidak jauh-jauh dari tanggal gajian,’’ kata Head of Marketing

JD.ID Mia Fawzia kemarin. Dia menambahka­n bahwa siklus belanja masyarakat Indonesia secara umum dipengaruh­i momen-momen khusus. ’’Bagi pembeli online, saat momen itu tiba, itulah saatnya pesta,’’ ucapnya. Karena itu, dia berusaha meningkatk­an jumlah seller. Pada akhirnya, kenaikan jumlah seller juga akan meningkatk­an nilai transaksi.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia