Tiongkok Mulai Siagakan Tentara
Kirim Pasukan Dekati Hongkong
HONGKONG, Jawa Pos – Tiongkok berang. Mereka mengancam tak akan lagi tinggal diam jika situasi di Hongkong terus memburuk dan pemerintah setempat tak bisa mengatasi. Hal itu kemarin (15/8) diucapkan Duta Besar Tiongkok untuk Inggris Liu Xiaoming. Pernyataan tersebut keluar setelah demonstran menduduki bandara dan mengacaukan ratusan penerbangan pada 12 dan 13 Agustus.
”Kami punya cukup solusi dan kekuatan untuk mengatasi kerusuhan dengan cepat,” tegas Liu dalam sesi konferensi pers di London.
Liu berharap demo di Hongkong bisa berakhir tertib. Tapi, jika tidak, pemerintah pusat sepenuhnya sudah siap untuk menghadapi hal yang terburuk. Aksi massa yang sudah berlangsung 10 pekan itu memang telah mencoreng citra Hongkong dan Tiongkok sekaligus.
Tiongkok selama ini menuding ada intervensi asing dalam demo Hongkong. Liu pun kemarin menyatakan hal yang sama. Dia mendesak pemerintah Inggris untuk menghadapi masalah Hongkong dengan sangat hatihati. Hongkong dulu dikontrol Inggris dan diserahkan ke Tiongkok pada 30 Juni 1997. ”Saya rasa beberapa politikus di negara ini masih menganggap Hongkong adalah bagian dari kekaisaran Inggris,” terang Liu.
Ancaman Liu bukanlah isapan jempol. Di hari yang sama Agence
France-Presse merilis gambar yang menunjukkan ribuan personel militer Tiongkok berparade di Stadion Shenzhen. Mereka tampak mengibarkan bendera. Shenzhen berbatasan langsung dengan Hongkong. Jarak stadion itu ke Hongkong hanya sekitar 7 kilometer.
Di luar stadion, tampak puluhan truk dan kendaraan lapis baja. Media yang dikuasai pemerintah Tiongkok, People’s Daily dan
Global Times, Senin (12/8) melaporkan bahwa Polisi Bersenjata Rakyat alias People’s Armed Police (PAP) memang sedang berkumpul di Shenzhen. PAP berada di bawah komando Komisi Militer Pusat dan tugas mereka adalah menangani kerusuhan, kekacauan, kekerasan serius, kriminalitas, serangan teroris, dan insiden keamanan masyarakat lainnya.
Pemimpin Redaksi Global Times Hu Xijin mengungkapkan, kehadiran personel militer di Shenzhen adalah tanda bahwa Tiongkok bersiap mengintervensi Hongkong. ”Jika mereka tidak mundur dan terus mendorong situasi hingga melampaui titik kritis, kekuatan negara bisa ke Hongkong kapan saja.” Demikian bunyi tulisan Hu.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump memuji Presiden Tiongkok Xi Jinping sebagai sosok pemimpin yang luar biasa dan sangat menghormati rakyatnya. Dia yakin Xi ingin menyelesaikan masalah Hongkong dengan cara yang manusiawi secepatnya. Presiden ke-45 AS itu juga memberikan kesan bakal bertemu secara personal dengan Xi Jinping. ”Tentu saja Tiongkok ingin membuat kesepakatan (tentang perang dagang, Red). Biarkan mereka bekerja secara manusiawi dengan Hongkong lebih dulu,” cuit Trump.
Di pihak lain, aksi di Hongkong sudah melebar ke mana-mana. Saat ini penduduk Tiongkok mencari brand-brand kenamaan yang mengakui Hongkong, Makau, dan Taiwan sebagai wilayah sendiri. Versace, Coach, Calvin Klein, Givenchy, ASICS, dan Swarovski menjadi korban. Brand-brand tersebut dikecam karena dianggap anti-Beijing dan mendukung tiga wilayah tersebut merdeka. Artisartis Tiongkok yang jadi brand
ambassador langsung memutus kontrak.