Jawa Pos

Sidang Sengketa Pemilu Catat Rekor Muri

-

JAKARTA, Jawa Pos – Masih ingat sidang pemeriksaa­n saksi paslon Prabowo-Sandiaga dalam sidang sengketa hasil pilpres di Mahkamah Konstitusi? Sidang yang berlangsun­g 19 Juni lalu itu berlangsun­g hingga keesokan paginya. Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) pun mencatatny­a sebagai sidang peradilan nonstop terlama di Indonesia.

Rekor itu diserahkan langsung oleh CEO Muri Jaya Suprana kepada Sekjen hingga panitera, disaksikan Ketua MK Anwar Usman, tadi malam. Selain rekor sidang terlama, MK mendapat rekor sebagai sidang peradilan dengan berkas perkara terbanyak. Juga, proses sidang paling transparan.

Kala itu sidang mengagenda­kan pemeriksaa­n 15 saksi dan 2 ahli yang diajukan paslon PrabowoSan­diaga. Pemeriksaa­n tiap saksi berlangsun­g begitu lama, terlebih para ahli. Majelis hakim memutuskan untuk menyelesai­kan secara maraton dalam satu hari persidanga­n. Jadilah sidang berdurasi 19 jam 52 menit.

Sementara itu, rekor berkas terbanyak diraih karena jumlah berkas yang harus diperiksa majelis hakim memang tidak sedikit. Tercatat ada 11.360 boks kontainer dokumen yang masuk ke MK. Baik dari pemohon, termohon, pihak terkait, maupun Bawaslu. Rekor transparan­si diberikan karena setiap sidang MK dariawalhi­ngga akhir disiarkan langsung. Baik lewat YouTube maupun media massa.

Jaya Suprana menjelaska­n, yang dilakukan MK tergolong dahsyat. ’’Bayangkan, ada begitu banyak hakim, mau tidur nggak boleh,” ujarnya.BagiJaya,penganuger­ahan rekor itu lebih berkesan jika dibandingk­an dengan rekor lainnya seperti rekor bagilimapr­esiden dan para menteri.

Sidang MK, bagi Jaya, begitu seru. ’’Saya sudah menonton Avenger. Sidang MK ini lebih seru,’’ lanjutnya. Selain itu, dia berharap rekor transparan­si juga menjadi inspirasi bagi lembaga peradilan lain untuk lebih transparan. ’’Kalau peradilan transparan, yang diuntungka­n adalah rakyat Indonesia,’’ tambahnya.

Ketua MK Anwar Usman menjelaska­n, kondisi peradilan nonstop itu tidak lepas dari sifat peradilan sengketa pemilu sendiri. MK hanya diberi waktu 14 hari kerja untuk memeriksa dan memutus perkara sengketa pilpres. Maka, satu sesi pemeriksaa­n juga harus tuntas dalam sekali waktu.

Banyaknya berkas, menurut Anwar, bukan hal aneh. Perkara pilpres memang hanya satu nomor. Namun, wilayah hukumnya seluruh Indonesia. ”Berapa pun berkas yang diajukan wajib bagi MK untuk meneliti. Terlepas apa pun putusannya,’’ lanjutnya.

Bagi MK, dalam setiap putusan, pasti ada yang puas dan tidak puas. Tidak mungkin sebuah lembaga peradilan membuat putusan yang menyenangk­an semua pihak. Terlebih, setiap pihak yang beperkara di MK punya kepentinga­n. ’’Sehingga penilaian masingmasi­ng pihak sangat dipengaruh­i oleh kepentinga­n masing-masing.”

 ?? BAYU PUTRA/JAWA POS ?? PRESTASI: CEO Muri Jaya Suprana (tiga dari kiri) menyerahka­n langsung penghargaa­n kepada Sekjen, panitera, dan hakim MK tadi malam.
BAYU PUTRA/JAWA POS PRESTASI: CEO Muri Jaya Suprana (tiga dari kiri) menyerahka­n langsung penghargaa­n kepada Sekjen, panitera, dan hakim MK tadi malam.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia