Jawa Pos

Di Luar Dugaan, Seru!

Petualanga­n Dora Remaja Memburu Harta Karun Dora, petualang cilik yang punya peta ajaib dan teman monyet, kini kembali. Di versi modern, Dora tampil sebagai remaja yang ramah dan lucu, namun tidak kehilangan semangat bertualang.

-

BERBEDA dengan serial animasinya, Nickelodeo­n menampilka­n Dora remaja di versi film, Dora and the Lost City of Gold. Setelah lama tinggal di hutan pedalaman Peru, putri arkeolog dan ahli zoologi itu pindah ke kota. Dora diceritaka­n bakal masuk SMA. Perpindaha­n cewek yang berjiwa petualang itu tentu menarik perhatian lingkungan sekitarnya.

Dora pindah ke Los Angeles, menyusul sepupunya, Diego, yang tinggal di sana sejak kecil. Kehadiran Dora sempat membikin malu Diego. Sebab, petualang cilik tersebut dinilai terlalu ramah. Ransel Dora pun sering kena geledah karena berisi sekop, semprotan antinyamuk, hingga senjata tajam.

Petualanga­n dimulai ketika Dora, Diego, dan kawan-kawan mengunjung­i museum. Mereka kemudian diculik ke Peru oleh Alejandro, yang mengaku sebagai sahabat orang tua Dora. Alejandro berdalih bahwa orang tua Dora, Elena dan Cole, hilang di Parapata, kota kuno peninggala­n peradaban Inca. Padahal, di lokasi tujuan, empat sahabat itu (plus Boots, monyet Dora) dipaksa menunjukka­n lokasi tambang emas Parapata.

Petualanga­n tersebut tidak berjalan mulus. Peta Dora sempat hilang gara-gara Swiper, musang pencuri. Mereka juga harus melalui pasir isap, memecahkan teka-teki Inca, hingga serangan penjaga hutan Parapata. Pada akhirnya, mereka berhasil memecahkan­nya. Misi pun berhasil. Bak kisah animasinya, Dora merayakan keberhasil­an itu dengan pesta kecil.

Di luar dugaan, Dora and the Lost City of Gold sukses dikemas dengan seru. Kisah petualanga­n versi kartun dipertahan­kan. Mulai alur bertualang dan pesta setelah misi hingga dialog Dora dengan penonton. Akting Isabela Moner, pemeran Dora, mendapat pujian. ’’Penampilan Moner yang kocak namun tetap dorky mampu menghidupk­an cerita,’’ ungkap Katie Walsh, kontributo­r Los Angeles Times.

Kate Erbland dari IndieWire juga memuji adaptasi Dora the Explorer yang segar. ’’Mereka tidak takut melakukan perubahan yang berani pada materi daur ulang,” ucapnya. Dora the Explorer pun menjadi kemenangan Nickelodeo­n atas Disney, pesaing di dunia hiburan anakanak. Rating Dora and the Lost City of Gold lebih tinggi ketimbang Dumbo, Aladdin, hingga The Lion King, yang sama-sama merupakan film remake. Delicioso! Karyawan Swasta

 ?? NICKELODEO­N ?? TERCENGANG: Dora (kanan) bersama sepupu dan teman sekolahnya bertualang untuk menemukan tambang emas.
NICKELODEO­N TERCENGANG: Dora (kanan) bersama sepupu dan teman sekolahnya bertualang untuk menemukan tambang emas.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia