Jawa Pos

Debut Pahit di Derbi Jatim

-

SEJAK promosi ke Liga 1, sudah lima kali Persebaya Surabaya bersua Arema FC. Tentu saja laga bertajuk derbi Jatim bukan hal yang baru bagi penggawa kedua tim. Tapi, tidak demikian bagi Rachmat ”Rian” Irianto.

Derbi Jatim kemarin sore adalah yang pertama bagi pemain 19 tahun itu. Bukan tanpa alasan Rian melewatkan empat laga derbi Jatim sebelumnya. Untuk musim lalu, Rian memang masuk skuad timnas U-22. Pemusatan latihan membuat waktunya untuk Persebaya sangat minim.

Sementara itu, dalam dua derbi Jatim di Piala Presiden 2019, dia kalah bersaing dengan seniornya. Posisi sebagai stoper lebih dipercayak­an pada Otavio Dutra dan Hansamu Yama. Nah, kemarin Rian akhirnya merasakan atmosfer derbi Jatim. Bukan sebagai stoper, tapi gelandang jangkar.

Dalam debutnya, Rian tampil 90 menit. Dia mencatatka­n lima intersep dan dua sapuan. Statistik itu sejatinya cukup oke. Sebab, Green Force tampil di hadapan Aremania. Rian harus menghadapi tekanan dari suporter yang masif dalam derbi perdananya. Jawa Pos coba bertanya soal pengalaman itu. Sayang, Rian harus segera masuk rantis untuk kembali ke hotel.

Rian memang tak bisa berbagi pengalaman. Tapi, tidak demikian dengan sang ayah, Bejo Sugiantoro. Pria yang punya pengalaman panjang dalam derbi Jatim tersebut menjelaska­n, Rian sama sekali tak meminta masukan jelang laga kemarin sore. ”Rian sudah dewasa. Dia harus bisa besar karena kemampuann­ya sendiri. Sekarang dia sudah (nyaman, Red) sebagai gelandang bertahan,” kata Bejo yang juga karteker pelatih Persebaya.

Tapi, Bejo tetap memberikan arahan kepada Rian. Bukan sebagai ayah, melainkan sebagai karteker pelatih Persebaya. ”Saya sampaikan instruksi juga bukan untuk Rian saja. Tapi seluruh pemain Persebaya,” terang Bejo.

 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ?? MENYAKITKA­N: Aksi Rachmat Irianto ketika menghadapi Arema FC kemarin (15/8).
ANGGER BONDAN/JAWA POS MENYAKITKA­N: Aksi Rachmat Irianto ketika menghadapi Arema FC kemarin (15/8).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia