DAMPAK UTBK SEBELUM LULUS
SURABAYA, Jawa Pos – Belum selesai polemik rektor asing, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) kembali membuat wacana yang cukup menghebohkan. Kemenristekdikti berencana memajukan pelaksanaan ujian tulis berbasis komputer (UTBK) sebelum siswa lulus. Hal itu membuat sejumlah SMA di Surabaya resah.
Keresahan muncul lantaran siswa harus menghadapi tambahan ujian sebelum lulus. Siswa juga harus mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
Kepala SMAN 14 Surabaya Muntiani menyatakan, jika memang Kemenristekdikti memajukan pelaksanaan UTBK, sekolah akan semakin ribet. Sebab, siswa kelas XII harus berfokus pada UNBK. Guru pun berfokus mendampingi Siswa bisa stres karena pikiran mereka terpecah antara UTBK, USBN, dan UNBK.
Siswa dikhawatirkan menganggap UNBK tidak penting. Padahal, UNBK digunakan sebagai pemetaan mutu sekolah. Persiapan UNBK biasanya dimulai jauh-jauh hari, sejak akhir Desember. Sekolah membutuhkan waktu untuk menata kesiapan mental dan materi siswa. Sekolah berharap UTBK dilaksanakan setelah kewajiban UNBK tuntas. siswa dalam persiapan UNBK. ’’Kalau benar jadi dimajukan, konsentrasi kami (guru dan siswa) jadi terpecah,’’ katanya.
Padahal, menurut Muntiani, dua ujian itu mempunyai fungsi yang jauh berbeda. UTBK dipakai untuk mendaftar jalur seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN). Sementara itu, UNBK digunakan untuk pemetaan mutu sekolah. Keduanya sama-sama penting. Namun, akan ribet jika UTBK dilaksanakan sebelum siswa lulus. ’’Jadi, tidak bisa UNBK dipandang sebelah mata. Sebab, itu akan menjadi bahan evaluasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),’’ kata dia.
Setelah pelaksanaan UNBK, siswa akan lebih berkonsentrasi melaksanakan UTBK. Sebab, jika pelaksanaan UTBK dipercepat sebelum lulus, mental siswa akan terpengaruh. Kecuali, rencana tersebut dipersiapkan jauh-jauh hari. Sekolah bisa menata supaya konsentrasi anak-anak tidak terpecah antara UTBK dan UNBK.
Kepala SMAN 16 Surabaya Roosdiantini menyatakan, saat ini pihaknya masih mengevaluasi pelaksanaan UTBK dan UNBK. Mereka juga masih merumuskan tenaga. ’’Ini masih wacana. Kami masih menunggu kepastian dari Kemenristekdikti,’’ katanya.