Jawa Pos

Nyesek karena Nakhoda Diam-Diam Punya Istri Siri

-

BAHTERA kandas berawal dari

slow response WhatsApp? Itulah kenyataan pahit yang dialami Yuk Angelina. Tidak biasanya sang suami Guk Antonio lama sekali membalas colekannya di medsos. Chatting dan calling WA pun nggak dibalas-balas. Di-chat Senin balasnya Rabu. Bahkan, sampai Sabtu.

”Alasannya sibuk kerja. Nunggu

libur dulu baru bisa balas chat,”

keluh Yuk Angelina kepada A. Sutikno, kuasa hukumnya di Pengadilan Agama (PA) Sidoarjo.

Yang aneh, perempuan 38 tahun itu melihat WA suaminya sering

online. Lelaki 45 tahun tersebut lupa mematikan setelan aktivasi di ponsel pintarnya. Indikatorn­ya kelihatan. Kebiasaan seperti itu selalu terjadi saat Guk Antonio pergi ke luar kota. Sebagai kontraktor properti, banyak tender dan proyek yang harus dia garap.

Karena itu, Yuk Angelina kerap sendirian. Hanya bersama dua anak mereka di Kota Delta. Berkali-kali mengeluh. Sepi, sunyi, sendiri. Hampa. Sejatinya, Guk Antonio sudah tanggap. Agar belahan jiwanya tidak mati gaya, dia membuka butik. Untuk hiburan sekaligus saluran hobi Yuk Angelina. Laku ya alhamdulil­lah. Tidak dibeli ya dipakai sendiri. Yang jelas, kebutuhan materi sudah terpenuhi. Bahkan berlebih.

Masalahnya soal imateriil. Lama-lama Yuk Angelina merasakan kegersanga­n. Memang, semula koneksi internet cukup.

Calling sampai HP panas pun sering. Chatting yang ”panaspanas” pun hampir setiap hari.

Namun, Yuk Angelina jadi merasa seperti atlet bulu tangkis. ”Pemanasan ae terus, kapan mainnya?”

Shuttlecoc­k sudah siap. Yang servis dan nangkis pun ready setiap saat. Tapi, yang bagian smash, back hand smash, dan drop shot nggak

pernah pulang. Skor selamanya 0:0 wong tidak pernah ada pertanding­an. No game, no point.

Bilang pulang seminggu sekali, molor dua minggu sekali. Janji smash dua pekan sekali, mundur satu bulan sekali. Lama-lama Yuk Angelina curiga. Waswas. Janganjang­an Guk Antonio sudah pindah partai permainan. Dulu atlet single sekarang sudah ganda campuran.

Yuk Angelina pun memberanik­an diri bertanya. Apakah suaminya sudah punya orang lain? Guk Antonio tegas menjawab bahwa orang yang dia cintai cuma satu. Asli, hanya satu. ”Gampang saja bilang satu, satu. Janganjang­an maksudnya satu itu satu grup WhatsApp?”

Semula Guk Antonio tidak mengaku. Tapi, setelah dicecar pertanyaan kritis, analitis, dan berdasar bukti empiris oleh Yuk Angelina, lelaki itu mengaku. Terus terang. Dia memang sudah beberapa tahun punya simpanan. Namanya sebut saja Yuk Katerin. Mereka menikah di bawah tangan alias nikah siri. Bahkan, sudah punya anak di kampung istri mudanya, di Jawa Barat.

Yuk Angelina pun melacak sepak terjang suaminya. Ternyata Guk Antonio mengunggah foto ijab kabul dengan Yuk Katerin di Facebook. Suaminya tampak bahagia. Perempuan 30 tahun tersebut juga ceria tralala. ”Sinyal bluetooth-ku kecantol di sini, Ma,” ucap Guk Antonio. Tak terdengar nada bersalah.

”Malah minta restu menikah lagi secara resmi,” tambah Sutikno. Hati Yuk Angelina hancur. Perempuan yang masih ayu itu minta pengacaran­ya menggugat cerai Guk Antonio. ”Sakit di mata. Nyesek di hati,” ungkap dia kepada Sutikno.

 ??  ??
 ??  ??
 ?? ILUSTRASI: BAGUS/JAWA POS ??
ILUSTRASI: BAGUS/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia