Start Nge-Gym di Usia 48
Ubah Gaya Hidup setelah Teman Sepantaran Bertumbangan
SURABAYA, Jawa Pos – Melihat teman-teman sepantarannya bertumbangan karena sakit, Linda Christie tahu dirinya harus mengubah gaya hidupnya segera. ’’Temanteman saya waktu usia 48 tahun itu sudah banyak yang jatuh sakit. Kebanyakan karena stroke. Beberapa juga sudah meninggal,’’ kata perempuan 56 tahun tersebut ketika ditemui di sebuah pusat kebugaran beberapa waktu lalu.
Dulu, waktu muda, dia aktif berolahraga. Tetapi, setelah berkeluarga dan aktif bekerja, perempuan yang kini menjadi kepala divisi teknik PT Prambanan Dwipaka itu sudah jarang olah tubuh. Namun, melihat kenyataan yang dihadapi beberapa kenalannya, dia pun meyakinkan diri untuk bertindak. Dia memilih
nge-gym. Awalnya memang berat, tapi lama-lama ketagihan. Kini sudah delapan tahun dia menjadi anggota di sebuah gym di Surabaya Timur.
’’Saya mulai sadar kesehatan itu mahal. Hidup itu harus sehat. Kalau sudah sakit, biaya untuk berobat sangat mahal,’’ katanyaa. Saat ditemui, Linda sedang menggunakan sit-up bench.
Gerakannya lincah. Dia seperti tak menemui kesulitan sedikit pun. Sekitar sepuluh menit dia melakukannya. Lalu, dia beralih ke alat lainnya. Spinning bike yang dia pilih. Masih saja dia kuat mengayuh pedal alat tersebut kendati banyak gerakan yang dilakukan sebelumnya.
Menurut dia, tak ada kata terlambat untuk menjaga kesehatan. Malah, dia merasa beruntung masih bisa rutin tiga kali dalam seminggu berlatih di gym. Setiap latihan dia hanya menghabiskan waktu 1–1,5 jam. Hal lain yang membuatnya terdorong untuk rutin berlatih fitnes adalah berat badan berlebih. Berat badan 68 kilogram dirasa mengganggu aktivitasnya. ’’Rasanya ke manamana berat dan malas,’’ tuturnya.
Dia dapat menurunkan berat badannya dalam waktu enam bulan. Saat ini berat badannya 48 kilogram. Dia menilai, ada banyak perubahan dalam hidupnya dengan memiliki berat badan yang ideal, apalagi di usianya saat ini yang sudah lebih dari setengah abad. Linda selalu menekankan dalam hatinya, di usia senja dirinya tidak boleh merepotkan anak-anaknya hanya karena tubuhnya tidak fit akibat kurang menjaga kesehatan.
Linda juga ingin tetap aktif bekerja. ’’Pada pekerjaan tersebut, saya membutuhkan banyak tenaga dan pikiran. Kalau tidak menjaga kesehatan dengan baik, mana bisa saya produktif,’’ ucapnya. Setiap hari dia bekerja di kantor mulai pukul 09.00 sampai 18.00. Ketika ada jadwal fitnes, perempuan yang bertempat tinggal di Kelurahan Kutisari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, tersebut mempersiapkan baju ganti sebelum berangkat ke kantor. Dengan begitu, setelah selesai bekerja, dia langsung menuju tempat gym.
Setiap kali pergi ke gym, dia melihat sebagian besar pengunjungnya anak-anak muda. Namun, dia tak pernah merasa minder. Dulu saat masih awal latihan, dia tak sungkan meminta diajari kepada mereka.
’’Ngapain malu? Kalau mereka bisa sehat, saya juga harus bisa. Hanya, tujuan utama saya bukan lagi membentuk tubuh yang bagus seperti mereka,’’ kata Linda.
Selain mengisi hari-harinya dengan olahraga, dia pun melengkapi kebutuhannya dengan menjaga asupan makanan. Tiap kali makan, dia hanya mengonsumsi sedikit nasi. Makanan manis pun juga dia kurangi. ’’Saya memang diet, tapi tidak terlalu ekstrem. Kadang saya juga masih suka cheating. Biasanya makan gorengan,’’ tuturnya, lantas tertawa.