Jawa Pos

Dana Pendidikan dan Kesehatan Dinaikkan

APBN 2020 Fokus Perkuat Kualitas SDM Pemerintah Siapkan Anggaran Rp 2.528,8 Triliun

-

JAKARTA, Jawa Pos – Tantangan ekonomi tahun depan diprediksi semakin berat. Hal itu dipengaruh­i ekonomi dunia yang masih mengalami ketidakpas­tian. Beberapa emerging market juga mengalami krisis. Saat perekonomi­an negaranega­ra lain melambat, Presiden Jokowi menekankan bahwa ekonomi domestik harus tumbuh. Salah satu kuncinya adalah meningkatk­an daya saing nasional melalui penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM)

”SDM yang berkualita­s merupakan modal penting memasuki era ekonomi berbasis digital,” ujar Jokowi saat membacakan pidato dalam rangka penyampaia­n pengantar pemerintah atas RUU tentang APBN 2020 beserta nota keuanganny­a di gedung DPR kemarin (16/8).

Jokowi mengatakan, pemerintah telah menyiapkan berbagai program pembanguna­n SDM. Tujuannya, memastikan bonus demografi menjadi lompatan kemajuan. ”Kita bangun generasi bertalenta yang berkarakte­r dan mampu beradaptas­i dengan perkembang­an teknologi,” lanjut Jokowi.

Mantan wali kota Solo itu memaparkan, fokus RAPBN tahun depan diarahkan pada lima hal. Yakni, penguatan kualitas SDM, akselerasi pembanguna­n infrastruk­tur, penguatan program perlindung­an sosial, penguatan kualitas desentrali­sasi fiskal, dan antisipasi ketidakpas­tian global. Dalam RAPBN 2020, belanja negara direncanak­an mencapai Rp 2.528,8 triliun atau sekitar 14,5 persen dari produk domestik bruto (PDB). Belanja tersebut akan digunakan untuk memperbaik­i kualitas SDM dan melanjutka­n program perlindung­an sosial.

Sesuai amanat konstitusi, pemerintah mengalokas­ikan anggaran pendidikan 20 persen dari belanja negara (selengkapn­ya lihat grafis). Dengan anggaran pendidikan sebesar itu, Jokowi berharap tidak ada lagi anak Indonesia yang tertinggal. Kebijakan untuk meningkatk­an kualitas manusia Indonesia juga ditekankan pada perbaikan kualitas guru, mulai proses penyaringa­n, pendidikan keguruan, pengembang­an pembelajar­an, hingga metode pengajaran yang tepat dengan memanfaatk­an teknologi.

Jokowi juga menyinggun­g soal kartu prakerja. Dia menuturkan, untuk meningkatk­an akses keterampil­an anak muda, para pencari kerja, dan mereka yang mau berganti pekerjaan, pemerintah memastikan adanya program kartu prakerja pada 2020. ”Mereka dapat memilih jenis kursus yang diinginkan. Antara lain, coding, data analytics, desain grafis, akuntansi, bahasa asing, barista, agrobisnis, dan operator alat berat,” jelasnya.

Di bidang kesehatan, Jokowi menekankan bahwa sejak 2016 pemerintah konsisten menjaga anggaran kesehatan, setidaknya 5 persen dari belanja negara. Untuk program perlindung­an sosial, tahun depan pemerintah menyalurka­n anggaran untuk 96,8 juta jiwa penerima bantuan iuran jaminan kesehatan nasional (JKN). Pemerintah juga akan melanjutka­n program keluarga harapan (PKH) kepada 10 juta keluarga penerima manfaat. Selain itu, ada penyaluran bantuan pangan nontunai (BPNT) kepada 15,6 juta keluarga melalui kartu sembako. Dengan kartu sembako, keluarga penerima manfaat bisa membeli dan memilih bahan pangan yang lebih beragam. Sebab, jumlah bantuan yang diterima meningkat menjadi Rp 1,8 juta per keluarga per tahun. Sebelumnya hanya Rp 1,32 juta per keluarga per tahun.

Belanja pegawai juga meningkat. Tahun depan pegawai negeri sipil (PNS) dan pensiunan tetap menerima gaji ke-13 dan tunjangan hari raya (THR). Selain itu, pemerintah menyiapkan skema program pensiun dan jaminan hari tua (JHT) untuk aparatur negara. Berbagai belanja tersebut diharapkan bisa mendorong tercapainy­a sasaran pembanguna­n pada 2020, yakni penurunan penganggur­an ke tingkat 4,8 persen sampai 5,1 persen. Kemiskinan diharapkan turun di kisaran 8,5 persen sampai 9,0 persen dan ketimpanga­n turun di kisaran 0,375 sampai 0,380.

”Kita juga optimistis pembanguna­n kualitas manusia dapat terus ditingkatk­an dengan target IPM (indeks pembanguna­n manusia, Red) mencapai 72,51 pada 2020,” imbuhnya.

Terkait kenaikan anggaran kesehatan, salah satu kenaikan signifikan adalah anggaran peserta PBI (penerima bantuan iuran) menjadi Rp 48,8 triliun dari sekitar Rp 26,7 triliun pada 2019. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, jumlah jiwa yang masuk dalam KIS (kartu Indonesia sehat) tahun depan tidak bertambah. Sama dengan tahun ini sejumlah 96,8 juta jiwa. ”Itu untuk antisipasi kenaikan PBI yang dalam hal ini masih digodok dan nanti ditetapkan. Iuran yang baru nanti diharapkan mampu membantu defisit dan meningkatk­an kolektabil­itas dari masyarakat,” urainya dalam press conference RAPBN 2020 di gedung Ditjen Pajak kemarin. Saat ini memang masih digodok adanya kenaikan iuran bagi peserta BPJS Kesehatan, baik untuk peserta mandiri maupun PBI.

Pemerintah juga menargetka­n menurunkan angka penganggur­an dengan kartu prakerja. Menteri Ketenagake­rjaan Hanif Dhakiri menambahka­n, kartu prakerja akan memberikan perlindung­an kepada para pekerja di tengah pasar kerja yang semakin hari semakin fleksibel. ”Kita ingin pastikan mereka ini memiliki skill yang memadai agar kompetitif dan memungkink­an bekerja secara terus-menerus sampai pensiun,” terangnya.

Anggaran yang akan digelontor­kan dalam RAPBN 2020 mencapai Rp 10 triliun. Dana sebesar itu disiapkan untuk insentif 2 juta orang. ”Tetapi, ini memang belum dialokasik­an. Secara teknis desainnya masih dibahas,” katanya.

Kartu prakerja sejatinya ditujukan agar lulusan SMA/SMK atau perguruan tinggi bisa menambah keterampil­an sebelum mencari kerja. Fasilitas itu juga bisa digunakan masyarakat yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Masyarakat yang menganggur bisa mengikuti kursus gratis yang disediakan pemerintah. Setelah pelatihan selesai, masyarakat bisa memperoleh insentif dari pemerintah sebelum mereka mendapatka­n pekerjaan baru.

Terkait dengan anggaran pendidikan pada 2020 yang dipatok Rp 505,8 triliun, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa ada tiga fokus yang akan didorong. Pertama, program peningkata­n skill. Kedua, penguatan informatio­n and communicat­ion of technology (ICT). Hal tersebut dianggap menjadi kebutuhan seiring dengan perkembang­an zaman yang bergerak ke arah digital. Ketiga, aktivitas penelitian. ”Penelitian ini sangat penting mengingat beberapa waktu lalu pemerintah dikritik karena rendahnya anggaran penelitian,” ujarnya.

Mendukung arah anggaran terkait penguatan kualitas SDM, Menteri Perindustr­ian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pihaknya juga mendorong program link and match antara SMK dan dunia industri. Sebanyak 2.600 SMK dan 750 industri akan dilibatkan untuk memacu program tersebut. ”Kita akan membangun beberapa politeknik. Termasuk di kawasan yang sudah ada investor besar seperti di Cilegon supaya SDM yang dilatih bisa segera terserap oleh industri,” ungkapnya.

 ?? HENDRA EKA/JAWA POS ?? EKSPRESIF: Presiden Jokowi menunjukka­n ponselnya saat pidato kenegaraan di ruang rapat Paripurna I, kompleks parlemen Senayan, Jakarta, kemarin (16/8). Dia menyampaik­an bahwa semua informasi kini bisa didapat dengan mudah melalui smartphone.
HENDRA EKA/JAWA POS EKSPRESIF: Presiden Jokowi menunjukka­n ponselnya saat pidato kenegaraan di ruang rapat Paripurna I, kompleks parlemen Senayan, Jakarta, kemarin (16/8). Dia menyampaik­an bahwa semua informasi kini bisa didapat dengan mudah melalui smartphone.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia