Tak Ada Alasan Khusus Pilih Busana Bali
TAK ada alasan khusus mengapa Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih baju adat Klungkung, Bali, di upacara Hari Ulang Tahun Ke-74 Kemerdekaan Indonesia kemarin (17/8). Bukan karena di Pulau Dewata tersebut dia menang besar di pemilihan umum presiden lalu
Sebatas berganti dari beberapa momen sebelumnya. ”Dulu pernah Aceh, Sumatera Barat, pernah Kalimantan Selatan, pernah Sunda, Jawa, Betawi, kemudian Sasak, Bugis, pernah semua,” ujarnya setelah memimpin upacara di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin.
Bagi Jokowi, yang terpenting, konsep perayaan yang kembali menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia adalah pesan untuk merekatkan persatuan bangsa setelah pemilu.
Juga menjadi momentum untuk menggaungkan dan melaksanakan gerakan pembangunan sumber daya manusia (SDM). Tahun ini tagline hari kemerdekaan adalah ”SDM Unggul Indonesia Maju”.
Menurut Jokowi, di era pemerintahan jilid kedua di bawah kepemimpinannya yang dimulai Oktober nanti, pembangunan SDM akan mulai digenjot. Mulai pemberian gizi cukup bagi bayi sejak dalam kandungan hingga peningkatan kualitas SDM manusia dewasa. ”Pada tahapan menengah kita harus menyiapkan skill masa kini dan skill masa depan. Ini penting sekali,” tuturnya.
Dalam upacara kemarin, Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana yang mengenakan pakaian adat Simalungun, Sumatera Utara. Sementara Menko Polhukam Wiranto mengenakan pakaian Jawa. Sedangkan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menko PMK Puan Maharani, dan Menseskab Pramono Anung kompak dengan pakaian Lampung.
Para tamu undangan juga demikian. Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan istrinya, Annisa Pohan, misalnya, memakai setelan pakaian adat Minang. Sedangkan wakil presiden terpilih Ma’ruf Amin mengenakan baju adat Betawi.
Selain penampilan kostum, berbagai pertunjukan seni daerah juga dipertontonkan sebelum upacara dimulai. Misalnya kirab yang melibatkan banyak kesultanan Nusantara hingga tariantarian khas.
AHY termasuk yang mendukung gagasan pembangunan SDM yang dicanangkan pemerintah. ”Saya tentu berharap generasi muda, seluruh rakyat Indonesia, semakin baik kehidupannya. Semakin berkualitas dan juga semakin unggul,” ujarnya.
Dengan SDM yang berkualitas, lanjut AHY, Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi pemain di negeri sendiri, tapi juga berkiprah secara global. ”Pemain global sebagai aktor yang penting dalam percaturan dunia,” tuturnya.