Perayaan Bernuansa Pesta Rakyat
Undang Anak Yatim, Tukang Becak, dan Difabel
SURABAYA, Jawa Pos – Peringatan HUT Ke-74 Republik Indonesia (RI) di Jawa Timur memberikan nuansa yang berbeda. Pesta sehari itu melibatkan masyarakat. Gedung Grahadi pun menjadi jujukan masyarakat.
Perayaan terlihat berbeda saat upacara penurunan bendera. Acara yang diawali dengan pentas seni dan paduan suara tersebut berlangsung pukul 16.00. Beragam kesenian tradisional dan lagu-lagu kebangsaan disajikan.
Biasanya, upacara penutupan hanya diikuti pejabat dan para tamu undangan. Kali ini Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengundang anak yatim, tukang becak, dan difabel. Jumlahnya lebih dari 500 orang.
Mereka menyaksikan langsung penurunan bendera dari jarak dekat. Bisa jadi, mereka baru kali pertama merasakan pengalaman itu. ’’Dulu kami hanya menyaksikan dari luar Grahadi,’’ ujar Wiyatno, tukang becak yang hadir di upacara tersebut.
Dia mengaku canggung. Selama ini, dia tidak pernah ikut acara kenegaraan. Karena itu, dia bingung saat mendapat undangan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. ’’Saya harus pakai baju apa? Baju saya kan tidak bagus,’’ ungkapnya.
Kemarin sore menjadi cerita tersendiri bagi Wiyatno. Dia dan teman-temannya berada di lingkungan tamu undangan. Dia berharap tahun depan tukang becak diajak lagi untuk menyaksikan upacara itu. Khofifah menyatakan, Hari Kemerdekaan adalah untuk semua. Karena itu, dia mengajak semua elemen masyarakat untuk hadir. ’’Saya ingin membangun semangat kebangsaan untuk semua,’’ katanya.
Sebelumnya, pukul 10.00, Khofifah menjadi inspektur upacara detik-detik proklamasi. Ada pula yang hadir di acara tersebut, anatara lain, pejabat Forkopimda Jatim, pejabat TNI dan polisi, perwakilan tokoh agama, ulama, pengusaha, perwakilan negara sahabat, serta elemen masyarakat.
Pada kesempatan itu, Khofifah mengajak masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Dia menjelaskan SDM unggulan yang menjadi tema HUT Kemerdekaan RI tahun ini. ’’Negara akan kuat. Pembangunan semakin pesat apabila memiliki SDM yang unggul,’’ ucapnya.
Daerah turut bertanggung jawab untuk mewujudkan SDM yang unggul. Termasuk Pemprov Jatim. Karena itu, dia mengajak masyarakat bersama-sama meningkatkan SDM unggulan untuk membangun bangsa. ’’Kalau SDM daerah kuat, otomatis negara menjadi kuat,’’ Khofifah.