Mengenang Smes 100 Watt
KALI terakhir kejuaraan dunia digelar di Swiss adalah 24 tahun silam. Tepatnya di Lausanne pada 1995. Yang paling membekas saat itu adalah kemenangan Hariyanto Arbi dan smes 100 watt-nya yang legendaris. Saat itu Arbi meraih gelar tanpa kehilangan satu game pun!
Padahal, sebelum event, pemain didikan PB Djarum itu tidak percaya diri. Beberapa hari sebelumnya Indonesia baru saja dikalahkan Tiongkok di final Piala Sudirman. Di tunggal putra Arbi kalah oleh Sun Jun. ’’Dulu itu Piala Sudirman sangat mepet dengan kejuaraan dunia. Sekarang enggak, jadi lebih enteng,’’ kata Arbi mengenang masa mudanya sebagaimana dikutip situs resmi BWF.
’’Waktu itu tekanannya besar banget. Setelah kalah oleh Sun Jun di Piala Sudirman, konfidensi saya drop,’’ ungkap dia. ’’Tapi, lalu saya pikir, ya sudahlah, lupakan saja. Kan enak saya, jadi bukan favorit juara. Saya bisa enjoy pertandingan. Saya malah nggak sabar ketemu Sun lagi, mau balas dendam ceritanya,’’ lanjut Arbi, lantas tertawa. Eh, malah Sun kalah sebelum bertemu Arbi.
Di final dia bertemu pemain Korea Park Sung-woo. Arbi nervous lagi. Dia baru mengeliminasi Joko Suprianto dan Poul-Erik Hoyer di perempat final dan semifinal. Dia merasa tubuh sudah tidak kuat. ’’Saya sudah siap kalah. Saya nggak ingat kami punya fisioterapis atau tidak. Kayaknya enggak,’’ ungkapnya. Namun, hal itu justru membuatnya lebih santai. Lebih lepas. Smessmesnya yang terkenal dikerahkan semua. Arbi melengkapi gelarnya dengan juara dunia. Taufik Hidayat
Markis Kido/ Hendra Setiawan M. Ahsan/ Hendra Setiawan
Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir M. Ahsan/ Hendra Setiawan
Lindaweni Fanetri
Nitya Krishinda Maheswari/ Greysia Polii Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir
M. Ahsan/Rian Agung Saputro Greysia Polii/ Apriyani Rahayu