Soal Ketua Dewan, Risma Tidak Mau Ikut-ikutan
Itu bukan tugasku di situ. Aku tak mau kalau bukan tugasku ikut-ikut, nanti jadinya enggak keruan.” TRI RISMAHARINI Wali Kota Surabaya
SURABAYA, Jawa Pos – Sudah ada empat nama yang mencuat sebagai calon ketua DPRD Surabaya dari PDI Perjuangan. Mereka adalah Adi Sutarwijono, Baktiono, Dyah Katarina, dan Syaifuddin Zuhri. Kini tinggal DPP PDI Perjuangan yang akan menentukan figur yang layak menjadi ketua DPRD. Pendapat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dinilai penting karena dia sekarang menjadi salah seorang pengurus DPP PDI Perjuangan.
Namun, Risma ternyata belum mau mengeluarkan pendapatnya secara terbuka. Dia memilih untuk tidak mau berada dalam pusaran perebutan ketua dewan itu. Dia menyerahkannya pada mekanisme di internal partai. ”Itu bukan tugasku di situ. Aku tak mau kalau bukan tugasku ikut-ikut, nanti jadinya enggak keruan,” kata Risma setelah menjadi inspektur upacara di balai kota kemarin (17/8)
Dia menjelaskan, di DPP PDI Perjuangan itu dirinya menjadi ketua bidang kebudayaan. Yang diurusi memang bukan hanya kesenian, melainkan juga kebudayaan secara lebih luas. Mulai potensi-potensi kebudayaan di tiap daerah hingga budaya dalam konteks kegiatan sehari-hari. Misalnya, budaya disiplin, budaya kerja, dan budaya kebersihan. Rencananya, Risma dilantik pada Senin (19/8) di Jakarta. Risma menyatakan akan hadir.
Dalam kondisi seperti itu, Risma menilai bahwa urusan menentukan ketua DPRD Surabaya bukan bidangnya. ”Saya juga tak ingin terjebak di yang bukan urusanku. Aku tak pengin yang bukan urusanku, aku ya ndak mau,” tegas dia.
Awalnya banyak pihak, termasuk politisi di internal PDI Perjuangan, yang menilai posisi Risma begitu penting dalam menentukan percaturan politik di Surabaya. Apalagi, Bambang D.H. sudah terlempar dari posisi pengurus DPP. Meski, santer pula terdengar ada posisi lain yang disiapkan.
Sebagai orang yang besar dan hampir sepuluh tahun menjadi kepala daerah, tentu Risma sudah berinteraksi dengan empat calon yang namanya muncul itu. Risma bisa memberikan penilaian bukan sekadar kata orang, tapi bisa dari pengalamannya langsung. Orang yang dekat dengan Risma bisa jadi punya kans lebih besar untuk menjadi ketua DPRD.
Meski yang menjadi prioritas adalah posisi ketua, sekretaris, dan bendahara DPC PDIP Surabaya, ternyata ada banyak kriteria atau penilaian lain yang bisa menjadi bahan pertimbangan. Misalnya, militansi, senioritas, jumlah suara yang didapatkan saat pemilu, hingga tak pernah mendapatkan sanksi dari partai.
Sebelumnya, mencuat empat nama yang sudah diusulkan ke DPP PDIP. Yakni, Adi Sutarwijono, Baktiono, Dyah Katarina, dan Syaifuddin Zuhri. Adi saat ini menjadi ketua DPC PDIP Surabaya. Baktiono menjabat sekretaris. Lalu, Dyah Katarina diusulkan mewakili figur perempuan yang dianggap bisa mengakomodasi kesetaraan gender dalam partai tersebut. Sementara itu, nama Syaifuddin alias Ipuk diusulkan DPD PDIP Jatim.