Bikin Dulu, Sempurnakan Bisnis sambil Jalan
SURABAYA, Jawa Pos – Kian banyak anak muda zaman sekarang yang tergiur untuk terjun ke dunia digital. Misalnya, menjadi entrepreneur maupun influencer lewat berbagai macam platform media sosial. Melihat fenomena tersebut, Universitas Pelita Harapan (UPH) Surabaya mengundang YouTuber asal Jakarta Edho Zell untuk berbagi cerita di bidang industri kreatif pada event UPH Festival di Mal City of Tomorrow kemarin (17/8). Sebagai seorang YouTuber, influencer, dan pemilik bisnis start-up, Edho menyatakan lebih ingin memberikan motivasi awal kepada para mahasiswa yang hadir. ’’Lebih seperti menunjukkan kepada mereka untuk mulai duluan. Soalnya, milenial sekarang itu lebih memilih menyempurnakan dulu baru mau launching,’’ kata pemilik akun YouTubedengan 3,5 juta subscriber itu. Padahal, proses membuat sebuah karya atau bisnis tersebut baik.
Hal-hal yang dijumpai dalam bisnis para milenial adalah selalu menundanunda untuk memulai. Kemudian, banyak yang urung diwujudkan. ’’Kebanyakan maunya ada krunya dulu, harus ada dananya dulu. Padahal, yang penting kami start dulu, terus diberitahukan ke masyarakat soal bisnis tersebut,’’ tambahnya. Dengan begitu, saat orangorang mulai tahu eksistensi tersebut, pasti ada yang mencoba bergabung atau bertanya-tanya.
Selain itu, dia berbagi soal tujuan awal jika ingin menjadi seseorang yang sukses. ’’Kalau 20 tahun lalu orang-orang yang sukses adalah orang-orang yang pintar dan ngerti strategi yang bagus buat berbisnis. Sekarang zaman sudah berubah. Mereka yang sukses lebih ke yang dapat memberikan solusi,’’ jelasnya.
Misalnya, sebuah aplikasi yang bisa mempermudah seseorang ke mana saja atau memesan apa saja hanya dengan aplikasi di ponsel pintar. ’’Mindset inilah yang harus ditanamkan. Jadi, apa pun yang temen-temen mau mulai, cari dulu tujuan yang bener. Mau bantuin orang atau mempermudah ekosistem bisnis atau apa pun itu. Kalau tujuan bisnis yang benar diikuti passion pasti bisa,’’ lanjutnya. Itulah hal-hal kecil yang sebenarnya kurang begitu diperhatikan orang-orang dalam membaca era digital yang sebenarnya.