TAHAPAN NGEUYEUK SEUREUH
1 Orang tua kedua mempelai memotong benang kanteh (benang tenun) yang tiap-tiap ujun gnya dipegang calon pengantin sebagai tanda dimulainya upacara. ARTINYA: Hidup ini seperti benang yang kadang kala lurus, kusut, atau bengkok. Namun, suami istri harus bekerja sama.
2 Nini pangeuyeuk (pemandu adat) membacakan kidung berbahasa Sunda yang berisi petuah dan harapan hidup setelah menikah.
3 Calon pengantin dipukul pelan dengan sapu lidi oleh nini pangeuyeuk ARTINYA: Agar calon pengantin tidak bermalas-malasan bekerja.
4
Kain putih penutup pangeuyeuk diangkat, lalu tiap-tiap ujungnya digulung mempelai. ARTINYA Kain putih melambangkan rumah tangga baru yang masih suci. Penggulungan kain melambangkan kerja sama suami istri dalam rumah tangga.
5 Calon pengantin pria membelah mayang jambe. ARTINYA: Hidup baru pasti penuh petualangan sehingga harus selalu berusaha.
6 Calon pengantin pria membelah buah pinang. ARTINYA: Suami istri seharusnya seperti pinang dibelah dua yang selalu kompak dan bersama.
7 Calon pengantin pria menumbuk alu ke lumping yang dipegang calon pengantin perempuan. ARTINYA: Kerja sama kedua calon pengantin.
8
Membuat lungkun dari dua lembar sirih bertangkai yang digulung, kemudian diikat dengan benang putih. ARTINYA Suami istri harus rukun, setiap masalah harus diselesaikan.
9 Mempelai berlomba-lomba mengumpulkan uang yang ada di bawah tikar, kemudian menyawerkannya kepada undangan yang hadir. ARTINYA: Suami istri harus rajin bekerja mengumpulkan rezeki dan berbagi kepada tetangga serta keluarga.
10 Calon pengantin membuang seluruh bekas ngeuyeuk seureuh dan tak boleh menoleh. ARTINYA: Membuang hal-hal negatif dalam hidup dan tak boleh menengok ke masa lalu lagi.
11 Mempelai menyalakan tujuh lilin. ARTINYA: Jumlah hari yang diterangi matahari dan harapan agar kejujuran melingkupi rumah tangga.