Berebut Jadi Tuan Rumah GP Brasil
SAO PAOLO, Jawa Pos – Polemik penyelenggaraan Formula 1 GP Brasil 2020 belum menemui kata akhir. Mei lalu Presiden Jair Bolsonaro menyatakan bahwa venue untuk musim depan akan berpindah dari Sirkuit Interlagos, Sao Paulo, ke Rio de Janeiro. Namun, Gubernur Sao Paulo Joao Doria baru saja mengklaim akan mempertahankan seri balapan tahun depan di wilayahnya.
Persaingan politik ikut melatari lahirnya polemik tersebut. Doria adalah calon kuat pesaing Bolsonaro dalam pertarungan perebutan kursi presiden pada pemilu berikutnya. Bolsonaro memang punya kedekatan dengan Rio. Karir politiknya dimulai dan berkembang di Rio. Selain itu, Pemerintah Kota Rio de Janeiro sudah menunjuk Grup Rio MotorSports untuk menjalankan pembangunan sirkuit baru.
Persoalan mencuat setelah muncul keraguan terkait dengan kesiapan sirkuit baru tersebut. Termasuk sumber dana pembangunannya. Lokasi sudah ditetapkan, yakni bekas Sirkuit Jacarepagua yang sebelumnya dibongkar dan dipakai sebagai jalan akses menuju Olympic Park pada Olimpiade 2016. Mereka juga sudah menggandeng perancang sirkuit ternama Hermann Tilke untuk mendesain sirkuit tersebut. Tetapi, sejak Juni lalu, belum ada perkembangan terkait dengan persiapan GP Brasil di Rio.
Ada waktu sekitar 13 bulan untuk menyelesaikan pembangunan arena balap tersebut. Sementara itu, Brasil masih terikat kontrak penyelenggaraan F1 satu musim lagi, yakni tahun depan.
Tanpa menyinggung urusan politik, kepada media lokal Terra Gubernur Sao Paulo Joao Doria menegaskan bahwa race bakal bertahan di sirkuit legendaris Interlagos. ’’Kami tidak akan membiarkan itu (balapan beralih ke Rio) terjadi,’’ ujarnya sebagaimana dikutip Pitpass.
Interlagos selalu menjadi tuan rumah GP Brasil sejak 1990. Sirkuit klasik itu menggantikan Jacarepagua yang menjadi venue GP Brasil dalam rentang 1981–1989. ’’Saat ini kami sedang berkomunikasi dengan Liberty Media (promotor F1) agar F1 tetap bertahan di Sao Paulo,’’ papar Doria.
Dari segi pendapatan, penonton GP Brasil memang tercatat paling rendah dalam penjualan tiket. Tetapi, secara tontonan live di televisi, seri balapan di Negeri Samba itu menjadi yang terbesar di dunia.