Jawa Pos

Beban, tapi Juga Bangga Jadi Penerus

-

WARISAN utama Bacharuddi­n Jusuf Habibie adalah ilmu pengetahua­n dan teknologi. Meski demikian, kepada para cucu, tak pernah dia memaksakan agar mereka mengikuti jejaknya di sains.

Presiden ketiga Indonesia yang tutup usia pada Rabu pekan lalu (11/9) itu membebaska­n cucucucuny­a untuk memilih apa yang disuka. Jadilah para buah hati kedua anaknya, Ilham Akbar dan Thareq Kemal Habibie, tersebut menggeluti bidang yang beragam

Tifani Mutiarahat­i Rahima Tahira, putri Ilham, misalnya, mencicipi dunia akting. Sedangkan Farhan Sultan Habibie, buah hati Thareq, memilih kuliah di jurusan hukum. ”Eyang selalu bangga sama kami. Memuji kami sama semua orang,” kenang Farrah yang menyebut jurusan hukum yang ditempuhny­a saat ini juga atas rekomendas­i sang eyang kakung.

Eyang kakung bagi dia bukan sekadar kakek. Tapi juga sahabat dekat yang selalu menjadi tempatnya bercerita.

Farrah mengaku kerap merasa tak pintar saat mengalami kesulitan dalam memahami materi kuliah. Tapi, tiap kali dia menceritak­an itu kepada sang eyang, Habibie selalu berhasil meningkatk­an rasa percaya dirinya.

Habibie selalu berkata, Farrah bisa dan pintar. ”Meski aku ngerasa biasa aja, tapi di mata dia, kami itu paling pinter, paling bagus, paling hebat. Dan, itu naikin kepercayaa­n diri aku,” tutur Farrah kepada Jawa Pos.

Karena itu, Farrah berjanji akan menjadi pengacara hebat. Agar bisa membanggak­an sang eyang.

Muhammad Pasha Nur Fauzan, sepupu Farrah, juga menyebut sang eyang kakung sebagai superheron­ya. Sampai kapan pun. ”Dia yang menginspir­asi aku dalam semua pilihanku sekarang, di samping ini memang passion

aku,” ungkap putra Ilham tersebut saat dijumpai di kediaman sang eyang sehari setelah sang eyang berpulang.

Pasha mengikuti jejak kakek, ayah, dan pamannya. Kuliah di bidang engineerin­g. Saat ini dia tengah menuntut ilmu di jurusan dirgantara konstruksi pesawat di Illinois Institute of Technology, Chicago, Amerika Serikat. Dengan kecerdasan yang dimiliki, Pasha mendapatka­n beasiswa penuh dari pihak kampus.

Dia bahkan digadang-gadang sebagai The Next Habibie. ”Of course to me a lot of pressure. That’s be natural but there’s a sense of pride being successor like I have to work really hard, I have to make sure that I’m make him proud (Tentu saja banyak tekanan bagi saya. Itu natural saja sebenarnya, tapi ada semacam rasa bangga untuk menjadi penerus, saya harus benar-benar bekerja keras, saya harus memastikan bahwa saya membuat eyang bangga, Red),” ungkapnya saat ditemui dalam kesempatan yang sama.

Tak jauh dengan Farrah, Pasha juga kerap curhat dengan sang eyang. Jarak tak menjadi penghalang bagi keduanya untuk quality time. Biasanya, Pasha akan melakukan video call.

Keduanya biasanya ngobrol

dalam bahasa Inggris. Dengan awalan pertanyaan dari sang eyang: Bagaimana sekolah?; Apa saja yang kamu lakukan di sana?; dan Bagaimana kesehatan kamu? ”Eyang itu emang sangat perhatian sama cucu-cucunya,” paparnya.

 ?? ZALZILATUL HIKMIA/JAWA POS ?? DOA UNTUK EYANG: Masyarakat bersama keluarga tahlilan di kediaman B.J. Habibie, Patra Kuningan, Jakarta, Kamis malam (19/9). Foto kanan, dari kiri, Muhammad Pasha Nur Fauzan, Farrah Azizah Habibie, dan Farhan Sultan Habibie.
ZALZILATUL HIKMIA/JAWA POS DOA UNTUK EYANG: Masyarakat bersama keluarga tahlilan di kediaman B.J. Habibie, Patra Kuningan, Jakarta, Kamis malam (19/9). Foto kanan, dari kiri, Muhammad Pasha Nur Fauzan, Farrah Azizah Habibie, dan Farhan Sultan Habibie.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia