Jawa Pos

Rela Hijrah ke Putra Sinar Giri agar Dapur Tetap Mengepul

Sudah lima kali digelar sidang kasus tunggakan gaji pemain Persegres Gresik United. Ada satu sosok yang tak pernah absen. Dia adalah mantan kapten tim David Faristian.

-

BAGUS PUTRA PAMUNGKAS, Gresik

KETIMBANG ruang sidang, lapangan lebih akrab dengan David Faristian. Maklum, dia adalah pesepak bola profesiona­l. David tentu lebih sering datang di lapangan. Tetapi, itu dulu. Saat ini pemain 29 tahun tersebut lebih akrab dengan ruang sidang.

Ya, David memang tengah mengawal penanganan kasus yang berkaitan dengan dirinya. Yakni, perkara tunggakan gaji pemain Persegres Gresik United musim 2017. Kasus tersebut disidangka­n di Pengadilan Negeri Gresik. Sudah lima kali digelar sidang kasus itu. Pemain yang lahir di Gresik pada 15 Desember 1989 itu selalu hadir. Sama sekali tidak pernah absen.

Meski berat, David harus tetap mengawal setiap sidang. ’’Sebab, teman-teman sibuk di klub masingmasi­ng. Kompetisi juga lagi jalan. Kebetulan, domisili saya di Gresik. Teman-teman memasrahka­n itu ke saya,’’ katanya kepada Jawa Pos.

Itu berarti David menjadi ujung tombak seluruh rekan yang gajinya tertunggak. Tercatat 22 pemain yang gajinya belum terbayar. Total tunggakan klub adalah Rp 458 juta.

David ikhlas menjalani itu. Lagi pula, dia tidak ingin mengganggu rekannya yang tengah bermain di Liga 1. ’’Selagi saya bisa, kenapa nggak? Biar yang lain berfokus ke tim masing-masing saja,’’ tuturnya.

David tidak hanya rajin datang di sidang. Namun, dia juga getol berkomunik­asi dengan pihak Asosiasi Pesepak Bola Profesiona­l Indonesia (APPI). ’’David intens komunikasi dengan saya. Ya, bagus karena dia (David, Red) selalu mengawal sidang,’’ kata General Manager APPI Ponaryo Astaman.

Sejatinya, sidang itu membuat hati David terbelah. Dia masih sangat cinta kepada Persegres. Maklum, dia adalah pemain asli Kota Pudak. Terlebih, dia tujuh musim membela Laskar Joko Samudro. ’’Tak bisa dimungkiri, yang membesarka­n nama saya itu ya Persegres,’’ terang David.

Di sisi lain, dapur harus tetap mengepul. Apalagi, David baru saja melepas masa lajang pada 16 Agustus lalu. Karena itu, dia tetap menuntut agar gajinya dibayarkan.

David mengatakan selalu di-PHP oleh manajemen Persegres. Saat dia teken kontrak musim 2018, manajemen berjanji akan melunasi gaji pemain musim 2017. Total gajinya yang tertunggak Rp 49 juta. ’’Karena itu, saya mau tanda tangan kontrak. Ternyata hingga sekarang kok belum dibayar,’’ jelas dia.

David sangat kecewa. Apalgi, saat kebutuhan seabrek, pendapatan­nya macet. ’’Padahal, saya sudah memberikan semua tenaga dan pikiran untuk Persegres,’’ jelasnya.

Karena itu, dia tidak mau dicap sebagai pengkhiana­t. ’’Saya bukan kacang lupa kulitnya. Kami pemain profesiona­l yang berusaha mendapatka­n haknya,’’ terang dia.

Agar kebutuhan terpenuhi, David tak bisa tinggal diam. Dia harus bermain. Sementara ini Persegres, tim yang dia cintai, belum juga melakukan persiapan. Karena itu, mantan pemain Barito Putera itu membuat keputusan berat. Dia menerima pinangan tim Gresik lainnya yang berlaga di Liga 3, Putra Sinar Giri FC. Kemarin dia teken kontrak.

Itu kali pertama dia meninggalk­an Laskar Joko Samudro sejak musim 2011. Meski berat, dia harus melakukan itu. Kalaupun nanti ada tawaran dari Persegres, dia jelas tak kuasa menolaknya. ’’Tapil, syaratnya, gaji saya yang tertunggak harus dibayar dulu,” katanya.

 ?? BAGUS PUTRA PAMUNGKAS/JAWA POS ?? TUNTUT HAK: David Faristian di depan Pengadilan Negeri Gresik.
BAGUS PUTRA PAMUNGKAS/JAWA POS TUNTUT HAK: David Faristian di depan Pengadilan Negeri Gresik.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia