Bakal Sulit Hentikan Minions
UNTUK kali keempat tahun ini, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan M. Ahsan/Hendra Setiawan, bersua di final BWF Tour.
Tadi malam mereka sama-sama menang straight game atas lawanlawannya. Marcus/Kevin membantai Fajar Alfian/M. Rian Ardianto 21-8, 21-16. Sedangkan Ahsan/Hendra mengajari Li Junhi/Liu Yuchen cara bermain yang baik dan benar dengan skor 22-20, 21-11. Dari dua partai semifinal itu, duet Ahsan/Hendra-lah yang patut diapresiasi setinggi-tingginya.
Sekali lagi, mereka menunjukkan permainan level legend. Sempat tertinggal 19-20 di game pertama, pasangan berjuluk The Daddies tersebut sukses mengejar dan membalikkan skor. Di game kedua, segalanya terasa lebih mudah. ”Kuncinya memang di game pertama. Setelah menang, di game kedua kami jadi lebih tenang,” jelas Ahsan seperti dikutip dari siaran pers PP PBSI.
Ahsan sebenarnya masih terganggu cedera betis minor yang didapatkannya saat melawan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe di perempat final. Karena itu, mereka mengubah strategi. Hendra yang biasanya mengatur serangan di depan lebih banyak meng-cover area belakang. Mereka juga tak terbawa permainan Li/Liu yang banyak memancing keduanya memberikan bola tinggi yang gampang dismes.
Soal peluang juara, bapak-bapak itu bersikap persis ketika ditanya peluang melaju ke final pada hari sebelumnya. Ahsan menyebut cederanya akan membatasi pergerakannya. ”Kami berharap yang terbaik saja. Kami senang bisa terjadi all-Indonesian final lagi setelah terakhir di Japan Open 2019,” ucap dia.
Kali ini sepertinya Ahsan tidak sedang merendah. Tahun ini sudah tiga kali mereka jumpa Minions (julukan Marcus/Kevin) di final. Tiga-tiganya kalah. Bahkan, juara dunia 2019 tersebut tidak pernah bisa menang atas Marcus/Kevin sejak Februari 2018. Pola bermain mereka yang lambat dan mengandalkan placement memang selalu hancur di tangan pola supercepat Minions.