Java Jive Bawa Romantisme Dua Dekade Lalu
SURABAYA, Jawa Pos – Lagu-lagu romantis memang bisa bikin nostalgia masa pacaran muncul kembali. Begitu pula untuk pasangan Birrul Amal Kamal dan Shinta Arum Kusuma. Mereka tampak begitu menikmati lantunan lagu Menikah yang dibawakan Java Jive pada Jumat malam (20/9). ’’Bikin ingat zaman pacaran,’’ ucap Shinta, lalu tersenyum.
Lagu-lagu cinta andalan Java Jive memang berhasil membuat para penonton Pita Kaset 90’s Music Festival bernostalgia. Sepotong intro Selalu untuk Selamanya yang dimainkan langsung bikin penonton berteriak heboh. Fathur dan Dany, duo vokalis Java Jive, kalah cepat dengan penonton yang langsung kompak menyanyi. Suara mereka memenuhi Dyandra Convention Center Surabaya.
Band bentukan tahun 1993 itu juga membawakan deretan lagu andalan mereka. Di antaranya, Kau Yang Terindah, Keliru, Gerangan Cinta, dan Gadis Malam. Fathur menyentil penonton yang malas diajak bergoyang. ’’Sudah dinyanyiin Dansa Yo Dansa dan Juwita. Kenapa pada malas dansa? Ada ambulans kok kalau takut umur,’’ guraunya, diikuti tawa penonton.
Setelah Java Jive, KLa Project mendapat giliran untuk mengajak penonton bernostalgia. Permainan keyboard Adi Adrian membuka pertunjukan dengan apik. Selanjutnya, Katon Bagaskara menyusul masuk ke panggung dengan menggenggam beberapa tangkai mawar merah. ’’Ayo, Satu Kayuh Berdua ya!’’ serunya, mengajak penonton bernyanyi bersama. Satu per satu tangkai dilempar Katon ke arah penonton.
Band yang didirikan pada 1988 itu membawakan sebelas lagu hit mereka. Di antaranya, Tentang Kita, Prahara, dan Yogyakarta. Lagu Menjemput Impian dan Meski Tlah Jauh, tampaknya, menjadi dua lagu yang paling ditunggu. Para penonton serentak berteriak ketika bait intro dimainkan.
Acara besutan 86 Production tersebut dihadiri hingga 1.500 penonton. CEO 86 Production Boudewijn Satrio Negoro mengatakan, acara itu dihelat sebagai bentuk penghargaan bagi para musisi legendaris. ’’Biasanya kita ikut arus milenial. Sekarang coba kita yang kasih momen nostalgia,’’ ujar pria yang akrab disapa Boy itu.
Kamal, salah seorang KLanis (sebutan penggemar KLa Project), rela datang dari Jakarta untuk menonton band favoritnya tersebut. ’’Terakhir mereka main di Solo, itu sekitar April. Ya dikejar juga nonton di sana,’’ ungkapnya.