Usulkan 398, Baru 16 Kartu Yang Tercetak
Program Kusuka untuk Nelayan di Pesisir Utara
SURABAYA, Jawa Pos – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya siap membagikan kartu pelaku usaha (kusuka) di bidang kelautan dan perikanan. Namun, belum semua pencari atau pengolah ikan mendapatkannya tahun ini.
Sebab, kartu tersebut dibagikan secara bertahap sesuai arahan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Contohnya, di Kecamatan Kenjeran.Pemkotmengusulkan 398 orang mendapatkan kartu kusuka. Dari angka tersebut, baru 16 orang yang mendapatkannya tahun ini.
”Sisanya menyusul. Yang jelas, semuanya sudah didaftarkan,” kata petugas penyuluh lapangan (PPL) Kecamatan Kenjeran DKPP Kota Surabaya Muhammad Wachid kemarin (30/9). Dia menuturkan bahwa penerima kartu bukan hanya nelayan, melainkan juga pembudi daya dan pengolah ikan. ”Ke depan, warga yang memproduksi ikan asap di pinggir jalan itu juga mendapatkan kartu,” tambah Wachid.
Dia menjelaskan, kartu tersebut sudah disalurkan ke DKPP Surabaya sehingga dalam waktu dekat bisa dibagikan kepada nelayan. ”Untuk pembagian, perlu sosialisasi. Selain itu, kami mencari waktu longgar nelayan,” kata Wachid.
Selain Kenjeran, calon penerima kartu tersebar di Kecamatan Asemrowo. Ada 400 orang yang diusulkan untuk mendapatkan kusuka. Sebagian besar hidup di pesisir Kelurahan Greges.
”Sementara, baru ada 40 orang yang mendapatkan kartu tahun ini,” kata Jakfar, PPL Kecamatan Asemrowo DKPP Surabaya. Lelaki itu menyebutkan, ada sekitar 40 pengusaha perikanan yang belum bisa diusulkan untuk menerima kartu. ’’Ada yang KTP-nya tidak terbaca sistem sehingga belum bisa mengajukan permohonan pembuatan kartu kusuka,” tambah Jakfar.
Kartu kusuka dikenal sebagai pengganti kartu nelayan. Kartu itu diluncurkan KKP untuk nelayan, pembudi daya, dan pengolah ikan. Fungsinya, mempermudah pendataan dan menerima sumbangan dari pemerintah.
Berdasar informasi, kartu kusuka memiliki sejumlah kelebihan. Melalui kartu yang dilengkapi QR code itu, para nelayan bisa berkomunikasi dengan perbankan untuk meminta bantuan. Istilahnya jadi syarat pengajuan kredit pinjaman.
Kartu tersebut tidak hanya berisi identitas pemilik, tapi juga memuat jenis usaha yang dijalankan. Melalui kartu itu, bisa diketahui seberapa besar skala usahanya.