Dongfeng-17 Jadi Sorotan
BEIJING, Jawa Pos – Kendaraan militer berjajar membawa misil bertulisan DF-17. Itu adalah senjata misil nuklir balistik hipersonik Dongfeng-17. Senjata tersebut bisa mencapai AS dalam waktu 30 menit. Para pakar meyakini senjata itu bisa menembus semua perisai antirudal yang dimiliki AS dan negara-negara sekutunya.
Para peneliti menyebut Dongfeng-17 sebagai ancaman stabilitas regional karena kecepatannya yang luar biasa membuat pihak lawan hanya punya waktu sedikit untuk memberi tanggapan. Yaitu, apakah membalas dengan menembakkan senjata nuklir tandingan atau tidak.
Dongfeng-17 juga mampu bermanuver dengan terbang rendah sesaat sebelum melepas hulu ledak nuklirnya. Itu membuatnya sulit dideteksi.
Dongfeng-17 hanya satu dari sekian banyak senjata canggih yang dipamerkan Tiongkok dalam acara peringatan 70 tahun berdirinya negara tersebut. Acara itu disiarkan di berbagai televisi nasional. Pemerintah bahkan membagikan 620 ribu televisi agar penduduk miskin di pedesaan bisa melihat parade militer besar-besaran tersebut.
”Tidak ada kekuatan yang bisa mengguncang status tanah air kita yang hebat dan tidak ada kekuatan yang dapat menghentikan kemajuan bangsa dan rakyat Tiongkok,” ujar Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam pidatonya sebelum membuka parade kemarin (1/10) seperti dikutip The Guardian.
Xi memakai setelan Mao berwarna abu-abu gelap. Dia berpidato di lokasi yang sama tempat Mao Zedong mengumumkan berdirinya negara Tiongkok pada 1 Oktober 1949.
Sementara itu, suasana sakral perayaan tujuh dekade Tiongkok tidak terasa di Hongkong. Meski dilarang, massa tetap turun ke jalan seperti biasanya. Kerusuhan juga kian parah. Salah seorang demonstran di Distrik Tsuen Wan ditembak di bagian dada oleh polisi. Dia dilarikan ke Princess Margaret Hospital.