Jawa Pos

Waspadai Provokasi untuk Memecah Belah

-

SURABAYA, Jawa Pos Persatuan dan kesatuan menjadi materi yang disampaika­n Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Dia menyatakan, masyarakat memiliki tujuan bernegara yang sama. Karena itu, masyarakat perlu menjaga diri dari provokasi dan isu yang memecah belah persatuan.

Pernyataan itu disampaika­n Khofifah setelah menjadi inspektur upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Grahadi kemarin. Saat ini banyak pihak yang berusaha mengganggu stabilitas persatuan dan kesatuan. Isu sara dilontarka­n. Tujuannya, mengadu domba masyarakat. ”Jangan sampai masyarakat terprovoka­si dan bisa diadu domba,” katanya.

Provokasi tersebut dilakukan melalui berbagai kanal. Misalnya, WhatsApp, Facebook, dan Instagram. Masyarakat harus cerdas dalam menyaring informasi. Hoaks selalu mengitari kehidupan sehari-hari. ”Jangan mudah termakan hoaks,” ungkapnya.

Hoaks menjadi musuh bersama. Untuk menghalaun­ya, masyarakat harus bisa membenteng­i diri. Upaya provokasi juga bisa dilakukan siapa saja dan kapan saja. Namun, semua itu akan sia-sia jika masyarakat memiliki karakter kebangsaan yang kuat serta menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.

Masalah sekecil apa pun harus segera diselesaik­an. Bukan sebaliknya, masalah kecil justru dibesarkan. ”Dampaknya, sepele dadi gawe,” ujar mantan menteri sosial itu.

Hari Kesaktian Pancasila harus dimaknai sebagai kewajiban kolektif. Masyarakat wajib mengingat kembali tujuan bernegara Indonesia. Pancasila merupakan dasar penguatan karakter bangsa menuju Indonesia maju dan sejahtera. ”Semua rakyat Indonesia wajib menanamkan dan menerapkan nilai-nilai Pancasila,” tegas Khofifah.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia