Jawa Pos

Lantik 194 Apoteker Baru

-

SURABAYA, Jawa Pos – Kebutuhan apoteker di Indonesia masih tinggi. Jumlah apoteker yang tersedia belum cukup memenuhi kebutuhan medis. Karena itulah, Universita­s Airlangga (Unair) terus mencetak para apoteker berkualita­s.

Kemarin (1/10) Unair melantik 194 apoteker baru di Airlangga Convention Center (ACC). Wakil Rektor (Warek) IV Unair Junaidi Khotib menyatakan bahwa mayoritas apoteker menyebar di perkotaan. Sebaliknya, di tingkat pelayanan kesehatan primer di daerahdaer­ah, jumlah apoteker masih sangat minim. ’’Pendistrib­usian apoteker belum merata,’’ katanya.

Junaidi mengungkap­kan, untuk tingkat puskesmas di Surabaya, belum seluruhnya memiliki tenaga apoteker. Padahal, apoteker mempunyai peran yang sangat penting dalam membuat obat-obatan hingga dikonsumsi pasien. ’’Nyatanya, rasio antara apoteker dan jumlah penduduk atau pasien yang dilayani belum seimbang,’’ ujarnya.

Karena itu, lanjut Junaidi, para lulusan apoteker Unair yang telah disumpah tersebut diharapkan bisa kembali ke daerah asal untuk mengabdi. Sebab, pelayanan kesehatan tingkat dasar seperti puskesmas hingga rumah sakit di daerah masih membutuhka­n tenaga apoteker. ’’Jumlah apoteker saat ini masih terbatas,’’ tegasnya.

Menurut Junaidi, hampir seluruh perguruan tinggi (PT) di Indonesia sudah memiliki fakultas farmasi (FF) maupun program studi (prodi) farmasi. Hanya, di PT ada kapasitas maksimum mahasiswa yang boleh ditampung. ’’Namun, saya rasa PT sudah meluluskan dalam jumlah yang cukup,’’ tuturnya.

Junaidi menyebutka­n, 100 di antara total 194 apoteker yang baru saja disumpah bahkan sudah bekerja. Mereka mendapat penawaran kerja di sebuah perusahaan farmasi maupun pelayanan medis.

 ?? SEPTINDA/JAWA POS ?? SETELAH DISUMPAH PROFESI: Dekan Fakultas Farmasi Umi Athiyah (tengah) bersama Conita dan Andharu Oktobio.
SEPTINDA/JAWA POS SETELAH DISUMPAH PROFESI: Dekan Fakultas Farmasi Umi Athiyah (tengah) bersama Conita dan Andharu Oktobio.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia