Jawa Pos

Tinggal Golkar dan Gerindra Yang Berebut

-

JAKARTA, Jawa Pos – Setelah penetapan dan pelantikan pimpinan DPR selesai, perhatian partaipart­ai di parlemen terarah ke MPR. Posisi ketua MPR akan menjadi rebutan. Partai Golkar dan Partai Gerindra sedang berlomba-lomba meraih jabatan strategis itu. Sebagian partai sudah terang-terangan memberikan dukungan.

Ketua Fraksi Partai Golkar MPR Zainudin Amali menyatakan, partainya sudah bulat mendukung Bambang Soesatyo alias Bamsoet untuk menjabat ketua MPR. ”Bamsoet kan punya pengalaman memimpin DPR,” terang dia saat ditemui di gedung DPR RI kemarin (2/10).

Menurut dia, dinamika di DPR lebih besar daripada MPR sehingga Bamsoet diyakini bisa menjalanka­n tugas ketua MPR dengan baik karena sudah mempunyai pengalaman. Apalagi, lanjut dia, ada sembilan wakil ketua yang akan membantuny­a. Jadi, tidak terlalu sulit bagi Bamsoet memimpin lembaga tinggi negara itu.

Partai Nasdem dan PPP pun terang-terangan mendukung langkah Partai Golkar untuk mengusung Bamsoet. Sekjen Partai Nasdem Johnny G. Plate menyatakan, MPR membutuhka­n ketua yang mempunyai kompetensi yang memadai, integritas yang teruji, dan rekam jejak yang panjang. ’ Pak Bambang Soesatyo memenuhi kriteria itu,” terang dia di kompleks parlemen, Senayan, kemarin.

Sementara itu, Wasekjen PPP Achmad Baidowi juga memastikan partainya mengusung Sekjen PPP Arsul Sani sebagai wakil ketua MPR dan mendukung Bamsoet menjadi ketua MPR. Dia menilai Bamsoet memiliki kemampuan yang mumpuni dan komunikasi politik yang bagus. ”Dan terbukti saat memimpin DPR,” ujarnya.

Gerindra juga ngotot mengisi kursi ketua MPR. Nama yang sudah disiapkan adalah Ahmad Muzani. Juru Bicara Fraksi Gerindra di MPR Aryo Djojohadik­usumo menyampaik­an, tampilnya Gerindra sebagai pimpinan MPR penting untuk menimbulka­n keseimbang­an politik. ”PDIP sebagai partai pemerintah kan sudah dapat jatah ketua DPR. Wajar kalau Gerindra yang nonpartai pemerintah dapat ketua MPR,” kata Aryo di kompleks parlemen kemarin.

Sejauh ini, lanjut Aryo, pihaknya aktif melakukan komunikasi politik dan lobi-lobi. Baik ke fraksi-fraksi di DPR maupun kelompok DPD. Komunikasi ke fraksi dilakukan ke semua partai eks Koalisi Adil Makmur. Misalnya, Demokrat, PKS, dan PAN.

Bahkan, Gerindra aktif berkomunik­asi dengan PDIP sebagai fraksi terbesar di DPR. Termasuk melobi secara personal anggota Fraksi Golkar. ”Secara personal, kami bicara. Siapa tahu nanti Bang Azis (Azis Syamsuddin, wakil ketua DPR dari Golkar, Red) juga mendukung,” paparnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia