Kami Terus Bergerak sampai Tuntutan Dipenuhi
Gelombang demonstrasi mahasiswa kembali pecah dalam beberapa hari ini. Ribuan orang dari gabungan mahasiswa dan pelajar mengepung kompleks DPR/ MPR. Mereka akan terus bergerak sampai tuntutan terpenuhi. Berikut wawancara wartawan dengan Ketua Dewan Ekseku
Umar Wirahadi
Jawa Pos
Apa sebetulnya tuntutan mahasiswa?
Tuntutan kami masih konsisten sama dengan sebelumnya. Yaitu, menolak revisi UU KPK, RUU KUHP, RUU Pertanahan, dan sejumlah RUU kontroversial lainnya. Tetapi, ada juga tuntutan baru. Yaitu, menuntut pertanggungjawaban aparat kepolisian atas banyaknya korban luka dari kawan-kawan mahasiswa. Bahkan, ada dua mahasiswa yang meninggal di Kendari. Sikap represif aparat ini harus diusut tuntas.
Ada yang berpendapat bahwa gerakan mahasiswa ditunggangi pihak lain. Benarkah?
Kami mengecam keras dengan tuduhan yang menyebut aksi mahasiswa ditunggangi pihak lain. Dalam melakukan aksi ini, kami menerapkan manajemen aksi. Mulai diskusi untuk mengkaji isu-isu strategis hingga mapping kondisi di lapangan. Saya pastikan, selama ini gerakan kami tidak pernah diintervensi pihak lain. Seperti ada pengarahan atau titipan isu oleh pihak-pihak lain. Itu tidak ada. Kami bantah itu.
Saya kira tuduhan itu merupakan upaya untuk mengaburkan tuntutan mahasiswa. Sehingga opini masyarakat digiring ke luar tuntutan mahasiswa itu.
Meski memang kami tidak bisa memungkiri. Ada oknum-oknum yang mencoba memanfaatkan aksi mahasiswa ini untuk kepentingan politis. Itu bisa kami deteksi sedini mungkin. Sehingga kami selalu menjaga gerakan ini tetap murni.
Belakangan muncul isu bahwa gerakan ini untuk menggagalkan pelantikan Jokowi sebagai presiden. Apakah benar ini tuntutan mahasiswa?
Saya kira itu tidak benar. Itu tidak masuk sikap kami. Saya tegaskan, kami tidak sepakat dengan tuntutan tersebut. Tidak boleh terjadi menggagalkan pelantikan atau menggulingkan presiden terpilih secara konstitusional. Itu kami tentang keras.
Sampai kapan aksi ini berlangsung?
Prinsipnya, selama tuntutan belum dipenuhi, kami akan terus bergerak. Kami akan berhenti sampai tuntutan terpenuhi. Besok (hari ini, Red) juga kami akan turun lagi. Apalagi besok (hari ini, Red) ada pelantikan anggota baru DPR. Kami mengetuk hati nurani anggota dewan baru untuk memenuhi tuntutan mahasiwa.