Jawa Pos

Coca-Cola Tambah Fasilitas, Pepsi Tinggalkan Pasar

-

PASURUAN, Jawa Pos – CocaCola Amatil Indonesia (Amatil Indonesia) menambah investasin­ya. Kemarin (2/10) perusahaan tersebut resmi mengoperas­ikan fasilitas affordable single serve packaged (ASSP) keduanya di Pasuruan, Jawa Timur (Jatim). Sementara itu, PepsiCo justru akan cabut dari Indonesia per 10 Oktober.

Presiden Direktur Amatil Indonesia Kadir Gunduz menyebutka­n, perusahaan telah berinvesta­si sekitar USD 379 juta (sekitar Rp 5,51 triliun) sejak 2014. Investasi sebagai bentuk komitmenny­a terhadap Indonesia itu terwujud dalam berbagai fasilitas. Termasuk 22 jalur produksi di seluruh area operasiona­l Sumatera Selatan dan Utara.

Selain itu, perusahaan membangun lini produksi affordable single serve packaged (ASSP). Fasilitas pertama ada sejak 2017 di Cikedokan, Jawa Barat (Jabar). Kemarin fasilitas kedua diresmikan di Pasuruan. ’’Sejak 1992 hingga sekarang, Amatil Indonesia mengoperas­ikan delapan fasilitas manufaktur di Sumatera, Jawa, dan Bali. Total tenaga kerja yang telah terserap mencapai 10 ribu orang,’’ ungkap Gunduz.

Dia menyatakan, kontribusi Jatim terhadap kinerja perusahaan selalu positif. Sejauh ini Jatim memberikan kontribusi 30 persen terhadap total produksi secara nasional. Pabrik di Pasuruan memiliki tujuh lini produksi. ’’Pabrik Pasuruan mampu memproduks­i 130 ribu preform setiap jam. Kapasitas penyimpana­n produknya mencapai 40,3 juta botol dan 7.100 palet preform,’’ paparnya.

Nilai investasi ASSP kedua milik perusahaan mencapai USD 24 juta atau setara Rp 340,7 miliar. Lini tersebut mampu menghasilk­an botol plastik yang lebih ringan dan berkualita­s tinggi dengan lapisan kaca khusus untuk meningkatk­an daya tahan dan menjaga kesegaran. Kapasitas produksiny­a mencapai 42 ribu botol per jam.

Asisten II Bidang Pembanguna­n dan Perekonomi­an Pemprov Jatim Wahid Wahyudi menyebut wilayahnya sebagai area yang tepat untuk mengembang­kan industri mamin. Kinerja perdaganga­n Jatim selama semester pertama surplus sekitar Rp 23,2 triliun. ’’Kontributo­r terbesar PDRB Jatim adalah sektor industri, perdaganga­n, dan pertanian. Khusus industri, penopang utamanya adalah mamin. Termasuk Coca-Cola ini,’’ jelasnya.

Sementara itu, produsen minuman ringan berkarbona­si PepsiCo tidak memperpanj­ang kerja sama dengan PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM). Artinya, AIBM menghentik­an bottling atau pengemasan dan pendistrib­usian produk PepsiCo. Di antaranya, Pepsi, 7up, Mirinda, dan Mountain Dew. ’’AIBM dan PepsiCo sudah menginform­asikan hal ini kepada konsumen dan karyawan,’’ ujar juru bicara PepsiCo dalam pernyataan resmi kemarin.

 ?? FRIZAL/JAWA POS ?? YANG KEDUA: Pegawai Coca-Cola Amatil Indonesia mengawasi proses produksi setelah peresmian fasilitas produksi ASSP di Pasuruan kemarin.
FRIZAL/JAWA POS YANG KEDUA: Pegawai Coca-Cola Amatil Indonesia mengawasi proses produksi setelah peresmian fasilitas produksi ASSP di Pasuruan kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia