Beri Oezil Kesempatan Lagi
DEN HAAG, Jawa Pos – Ironisnya karir Ole Gunnar Solskjaer. Menjalani karir bermain di Manchester United sebagai striker, begitu jadi pelatih malah bermasalah dalam menggenjot produktivitas anak asuhnya. Ya, dalam delapan laga beruntun, Nemanja Matic dkk belum pernah mencetak lebih dari satu gol.
Handicap itulah yang terancam terulang saat United datang ke Kyocera Stadion, Den Haag, menantang AZ Alkmaar dalam matchday kedua grup L Liga Europa malam nanti WIB (siaran langsung UseeSports
pukul 23.55 WIB). Sekali lagi mengulang hasil pada matchday pertama, mencetak satu gol, aib terbesar sudah menunggu.
Aib yang bahkan tak pernah terjadi selama Solskjaer masih menjadi penyerang Setan Merah, julukan United. Sejak masa kejayaan bersama Sir Alex Ferguson, United belum pernah lebih dari delapan laga beruntun gagal mengoleksi lebih dari satu gol. Termasuk saat ini, United sudah tiga kali mengalaminya. Dua rekor sebelumnya terjadi pada 1988–1989 dan 2007–2008.
’’Stop berpikir satu gol sudah cukup untuk mengakhiri laga,’’ ucap Solskjaer seperti dikutip situs resmi klub. United hanya sekali memenangi laga dengan lebih dari satu gol. ’’Itu harus menjadi pelajaran bagi tim ini. Mereka harus lebih klinis di depan gawang lawan,’’ tutur Solskjaer. Selama masa paceklik gol itu, hanya tujuh gol yang bisa dicetak pemain United. Dari jumlah itu, empat gol berasal dari pemain nomor sembilan. Dan, Mason Greenwood menjadi pencetak gol terbanyak dengan dua gol.
Sementara itu, dua gol sisanya disumbangkan dua senior Greenwood, Marcus Rashford dan Anthony Martial. Masing-masing menyumbang satu gol. ’’Tidak ada salahnya memercayai bomber muda,’’ tulis Manchester Evening News dalam analisisnya. Itu seiring dengan sulitnya Rashford menjadi pembeda.
Supermason, julukan Greenwood, hanya main sebagai pengganti ketika United buntu dan bermain imbang 1-1 kontra Arsenal (1/10). ’’Aku juga ingin menandai malam itu (melawan Alkmaar) dengan 4231 4 3 3
26 10
gol lagi. Karena itu malam spesialku,’’ koar Greenwood. Dia baru saja berulang tahun ke-18 pada 1 Oktober.
44 15 31 17 18 38 2 16
Selain Greenwood, aksi Tahith Chong layak dinanti. Sama seperti Greenwood, umur Chong baru 18 tahun. Dia baru menapak 19 tahun pada Desember mendatang. Tapi, di usia 18 tahun, dia sudah berkesempatan mengalahkan klub dari negara asalnya, Belanda. ’’Aku selalu menjawab setiap kesempatan yang diberikan pelatih. Soal itu (dipercaya lagi atau tidak), semua terserah pelatih,’’
ujar Chong kepada MUTV. 22
LONDON, Jawa Pos – Relakah Arsenal melepas Mesut Oezil dalam bursa transfer Januari? Pada awal musim ini, Oezil belum mendapat banyak kesempatan untuk membuktikan diri masih layak berada di London Colney, kamp latihan Arsenal. Karena itu, sudah saatnya tactician Unai Emery melirik nama Oezil. Terutama pada laga-laga Eropa.
’’Aku hanya berharap dia (Oezil) membantu kami,’’ kata Emery dalam konferensi pers tadi malam sebagaimana yang dilansir laman Football London.
Ya, Der Rabe –julukan Oezil– berpotensi mencatatkan menit bermain pertamanya di Liga Europa musim ini saat menghadapi Standard Liege di Emirates, London, dini hari nanti WIB (siaran langsung UseeSports
pukul 02.00 WIB).
’’Aku tahu siapa yang terbaik bagi timku,’’ ujar Emery.
Setidaknya tren Oezil saat bermain di Eropa bisa menjadi pertimbangan tactician yang bakal menghadapi pertandingan ke-41-nya di The Gunners, julukan Arsenal. Terlebih ketika Oezil dimainkan dalamlagapertamanya di Liga Europa. Dua musim terakhir, dia membuktikannya.
Oezil tidak pernah absen menandai pertandingan pertamanya di Liga Europa 2017–2018 dan 2018–2019 dengan gol. Dua musim lalu ke gawang Oestersunds dalam
first leg babak 32 besar dan
26-Martinez (g); 2-Bellerin (c), 20-Mustafi, 16-Holding, 3-Tierney; 8-Ceballos, 28-Willock; 15-Maitland-Niles, 10-Oezil, 24-Nelson; 35-Martinelli
Unai Emery
30Milinkovic-Savic (g); 27-Vojvoda, 3-Vanheusden, 34-Laifis, 24Gavory; 28-Bastien, 20-Bokadi, 40-M’Poku; 10-Carcela-Gonzalez, 9-Ernond, 14-Limbombe
Michel Preud’homme
Asian Handicap
musim lalu ke gawang Vorskla Poltava pada matchday pertama fase grup. Meski, dia baru dua kali bermain musim ini.
El Maestro –julukan Emery– belum menyerah untuk menunggu Oezil membuktikan diri. Karena itulah, dia enggan menanggapi rumor-rumor yang menyebut Arsenal tidak akan bersedia menampung playmaker 30 tahun itu lagi. ’’Dia bakal tetap menjadi pemain kami,’’ tegas Emery.
Kali terakhir Emery memercayai pemain berkebangsaan Jerman tersebut saat ajang Piala Liga melawan Nottingham Forest. Tidak ada gol dari Oezil. Namun, lima gol kemenangan Arsenal malam itu juga terjadi berkat passing Oezil. Dia paling sering menyuplai passing kunci. ’’Apa aku bermain? Tanyakan saja kepadanya (Emery),’’ ucap Oezil dalam sesi wawancaranya dengan Daily Mirror.