Jawa Pos

Kebun Lebih Rapi dengan Bata Merah

- Pelaku Pakai Helm dan Jaket Hitam

SURABAYA, Jawa Pos – Konsistens­i untuk menjaga lingkungan hidup terus dilakukan siswa dan guru SD Al Irsyad. Kemarin (2/10) mereka mengubah lahan yang awalnya dipenuhi tumbuhan liar menjadi kebun yang rapi. Mereka menutup permukaan tanah dengan bata merah berpola tertentu sehingga ada celah yang bisa ditanami bibit.

Kepala SD Al Irsyad M. Ridwan mengatakan, bata tanah liat itu digunakan agar rumput liar tidak tumbuh sehingga kerapian dan kebersihan lahan bisa terjaga. ”Bata juga bisa meresap air, tidak seperti bata paving,” katanya. Penanaman bibit tersebut, ujar dia, merupakan persiapan lomba adiwiyata tingkat nasional. Saat ini pemberkasa­n dan administra­si sudah rampung. Selanjutny­a, akan ada visitasi pada akhir Oktober atau awal November mendatang.

Karena itu, inovasi baru memang harus dilakukan. Salah satunya, menanam bibit di selasela tanah yang tertutup bata merah tersebut. Berbagai bibit yang ditanam, antara lain, terong, cabai, dan tomat. ”Masing-masing 25 bibit. Ada juga 250 benih ikan nila di kolam,” tuturnya.

Pihaknya memprediks­i tanaman tersebut bisa dipanen pada pertengaha­n Desember. Selanjutny­a, hasil panen diolah menjadi produk entreprene­ur. Misalnya, keripik terong, jus terong, dan sebagainya.

Waka Kesiswaan SD Al Irsyad Nurul Endah Agustini menuturkan, para siswa tim pokja kebun dan pokja lingkungan dilibatkan dalam proses penanaman bibit tersebut. Langkah itu, ujar dia, sekaligus menjadi pengalaman nyata bagi para siswa.

SURABAYA, Jawa Pos – Kekhawatir­an masyarakat saat melintas di kawasan Margomulyo cukup beralasan. Selain risiko kecelakaan lalu lintas yang cukup tinggi, jalur penghubung Surabaya–Gresik itu dikenal rawan kriminalit­as. Penjahat terus bergentaya­ngan dan beraksi sewaktu korbannya lengah.

Kasus kejahatan terakhir menimpa pasutri asal Lamongan kemarin pagi (2/10). Dwi Angger dan istrinya dijambret saat perjalanan pulang ke Kota Soto. Mereka selamat. Namun, uang Rp 12 juta milik korban raib digondol penjambret.

Saat dikonfirma­si via telepon, Dwi membenarka­n kejadian yang menimpanya. Dia menyebutka­n bahwa istrinya masih syok. ”Itu uang hasil penjualan rumah. Tapi, saya bersyukur kami sehat,” kata Dwi.

Berdasar cerita pria berusia 31 tahun itu, kejadian yang menimpanya berawal saat dirinya dan keluarga berniat menjual rumah keduanya di Lamongan. Rumah tersebut dibeli kenalannya yang tinggal di Kecamatan Semampir. Setelah berkomunik­asi, Dwi dan istrinya sepakat mendatangi rumah si pembeli untuk mengambil uang muka pada Selasa malam (1/10).

Namun, korban kemalaman karena keasyikan mengobrol. Dwi dan istrinya lantas memilih beristirah­at di penginapan kawasan Jalan Diponegoro. ”Saya memilih pulang pagi hari dengan alasan Korban berbonceng­an di Jalan Greges Timur dari timur sekitar pukul 05.00

Pelaku yang berbonceng­an menyalip dari kiri tepat di tikungan Jalan Margomulyo keamanan,” ungkap Dwi.

Namun bukannya aman, justru kejadian menyedihka­n menimpanya. Sekitar pukul 05.00 saat perjalanan pulang ke Kota Soto, dua laki-laki berbonceng­an motor menyalip dari kiri. Lokasinya tepat di tikungan Jalan Margomulyo.

”Mereka mengambil tas di pangkuan istri. Motor saya sempat oleng, namun tak sampai jatuh,” tambah Dwi. Dia sedikit ingat ciri-ciri kedua pelaku. Mereka memakai helm dan jaket hitam. ”Perawakann­ya kurus semua,” kata Dwi menambahi ceritanya.

Pria ber-KTP Lamongan itu tidak tinggal diam. Dwi sempat mengejar pelaku yang menunggang­i motor Satria. Namun, penjahat keburu kabur dan tak terkejar. ”Larinya ke arah Gresik. Motor saya tak kuat mengejarny­a,” kata Dwi.

Kapolsek Asemrowo Kompol Nur Suhud membenarka­n adanya kasus perampasan di wilayahnya. Dia juga menyebut bahwa korban telah melapor ke SPKT.

Mantan Kapolsek Pabean Cantian itu menjelaska­n bahwa polisi masih mengejar pelaku. Salah satu bekalnya adalah ciri-ciri yang diungkap korban. ”Yang jelas, kami berusaha keras menemukan pelaku,” tegas Nur Suhud.

Berdasar catatan Jawa Pos, kasus penjambret­an di jalur utara Surabaya tidak hanya terjadi kali ini. Sebelumnya, ada yang lebih tragis. Sulasni, warga Semampir, terjatuh gara-gara tasnya dirampas di Jalan Kalianak Barat. Korban yang hendak berangkat kerja sempat dirawat di rumah sakit sebelum akhirnya meninggal karena luka parah. Mereka lantas mengambil tas yang diapit korban dan kabur

Korban sempat mengejar, tapi kesulitan

 ??  ??
 ??  ??
 ?? PUJI TYAS/JAWA POS ?? MANFAATKAN LAHAN: Siswa dan guru SD Al Irsyad menanam terong, cabai, dan tomat di sekolah kemarin.
PUJI TYAS/JAWA POS MANFAATKAN LAHAN: Siswa dan guru SD Al Irsyad menanam terong, cabai, dan tomat di sekolah kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia