Jawa Pos

Munculkan Kembali Batik Motif Gedek

- Penerimaan BPHTB Membukukan Rp 235 M

SIDOARJO, Jawa Pos – Sejak 1983, Isbachilah Khamsatun aktif membatik. Kini pada usia 61 tahun, tangannya masih lincah mencanting di atas selembar kain putih. Is, sapaan Isbachilah Khamsatun, membuat batik sangat khas. Yaitu, batik dua sisi. Tidak hanya di muka kain, tapi juga di bagian belakang.

Karena itu, warga Kelurahan Lemahputro, Kecamatan Sidoarjo, tersebut mendapatka­n penghargaa­n Munali Fatah 2019 dalam kategori pelopor. ”Gak ada pikiran bakal mendapatka­n penghargaa­n. Saya membatik karena senang saja,” ujar Is di rumahnya kemarin (2/9).

Tangan kanan yang sudah keriput memegang canting berisi malam, lalu mengoles sejajar hingga membentuk garis lurus. Olesan kedua berbentuk garis tegak. Coraknya mirip anyaman bambu. ”Ini batik gedek,” tuturnya.

Menurut dia, batik gedek mulai jarang terlihat. Tak banyak pedagang yang menjual. Karena itu, Is mencoba memunculka­n kembali batik tersebut. ”Semoga banyak yang suka,” katanya.

Selama 26 tahun, Is tidak pernah berhenti menorehkan canting ke kain. Bahkan, setiap hari waktunya hanya disibukkan untuk membatik. ”Bukan karena kejar setoran. Seni itu berproses. Jadi, kalau mau silakan beli, saya tidak pernah menerima pesanan,” terangnya.

Untuk menghasilk­an karya terbaik, Is membutuhka­n waktu sebulan untuk dapat membuat 2 potongan kain batik. Prosesnya panjang. Mulai pembuatan pola, pencanting­an, pencelupan, pemberian motif, hingga pewarnaan.

Itu pun belum selesai. Dia masih memotif lagi untuk hasil maksimal. ”Itu tidak hanya satu sisi. Saya buatnya dua sisi sekaligus. Jarang ada yang punya,” ucapnya.

SIDOARJO, Jawa Pos – Bukan hanya pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2), Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo juga menerima realisasi bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) dengan nilai tinggi. Hingga sembilan bulan 2019, penerimaan­nya Rp 235 miliar.

Kabid Pengembang­an dan Pendataan BPPD Sidoarjo Heru Edy Susanto mengungkap­kan bahwa realisasi itu baru 76,82 persen dari total target Rp 306 miliar. Meski demikian, pihaknya optimistis dapat mencapai proyeksi akhir tahun. ’’Selama tiga tahun terakhir, pencapaian selalu di atas 100 persen. Jadi, pada 2019 saya yakin jauh lebih baik,’’ katanya.

Heru menjelaska­n, angka penerimaan BPHTB begitu tinggi karena gairah atas transaksi jual beli properti juga besar. Mulai 2016, ada 15.039 transaksi. Jumlah tersebut meningkat jadi 15.464 pada 2017. ’’Masuk 2018, total transaksi menurun hingga 14.786.

Ketua REI Sidoarjo Namun, nilai realisasin­ya masih melebihi target,’’ ucapnya.

Tahun ini wajib pajak yang melakukan transaksi jual beli sekitar 10.829. ’’Sebanyak 80 persen dari mereka membeli bangunan di perumahan atau permukiman. Sisanya tanah sawah, kebun, dan tambak,’’ ungkapnya.

Alasan kedua adalah badan pajak telah menyiapkan laporan BPHTB elektronik. Dengan demikian, setiap pejabat pembuat akta tanah (PPAT) atau notaris bisa melapor secara online. Terakhir, pihaknya juga memberikan kemudahan bagi peserta program pendaftara­n tanah sistematis lengkap (PTSL). Pembayaran BPHTB bisa dilakukan di akhir. ’’Dapat sertifikat tanah ’terutang’,’’ ujarnya.

Ketua Realestat Indonesia (REI) Sidoarjo Soesilo Efendy mengatakan, tren properti saat ini adalah memasukkan nilai BPHTB dalam harga penjualan. ”Masyarakat tidak perlu lagi memikirkan biaya pajak. Jika nilai terlalu besar, kami akan mengajukan keluhan,’’ ucapnya.

Sementara itu, Kabag Perekonomi­an Kabupaten Sidoarjo Chusnul Inayah menyatakan bahwa PBB dan BPHTB berkontrib­usi besar dalam pendapatan asli daerah (PAD) di Kota Delta. Hal itu sangat membantu meningkatk­an perekonomi­an. ’’PAD tertinggi pertama adalah pajak penerangan jalan. Setelahnya, PBB dan BPHTB,’’ tuturnya.

Masyarakat tidak perlu lagi memikirkan biaya pajak. Jika nilai terlalu besar, kami akan mengajukan keluhan.”

Target (Rp miliar)

Realisasi (Rp miliar) Jumlah Transaksi Properti

 ?? ROBBY KURNIAWAN/JAWA POS ?? PROSES PANJANG: Isbachilah Khamsatun membatik motif gedek di rumahnya, Kampung Jetis, kemarin. Dia juga melukis dua sisi kain.
ROBBY KURNIAWAN/JAWA POS PROSES PANJANG: Isbachilah Khamsatun membatik motif gedek di rumahnya, Kampung Jetis, kemarin. Dia juga melukis dua sisi kain.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia