Pendaftaran CPNS Dimulai Bulan Depan
Kemenag Harap Keterlibatan Mereka Diperbesar
JAKARTA, Jawa Pos – Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) mengeluarkan jadwal rangkaian seleksi CPNS 2019. Pengumuman pendaftaran dikeluarkan setelah Presiden Joko Widodo dilantik. Sekaligus menunggu nomenklatur kementerian baru.
Sekretaris Kementerian PAN-RB Dwi Wahyu Atmaji menyampaikan, semula rekrutmen direncanakan selesai tahun ini juga. Tetapi, ternyata pengajuan formasi yang berbasis online perlu waktu tidak singkat
”Sistem e-formasi membutuhkan waktu yang relatif lebih lama,” jelasnya kemarin (3/10).
Berdasar jadwal yang ditetapkan, pendaftaran dibuka bulan depan. Kemudian, seleksi kompetensi dasar (SKD) digelar Februari tahun depan. Lalu, penetapan CPNS baru digelar April 2020. Meskipun pelaksanaan sampai 2020, statusnya tetap penerimaan CPNS baru 2019.
Dwi menyatakan telah berkirim surat kepada seluruh instansi terkait untuk persiapan pelaksanaan seleksi CPNS. Di antaranya instansi pusat dan daerah untuk menyiapkan gedung, komputer, sampai jaringannya sebagai pendukung pelaksanaan ujian berbasis komputer.
Dalam surat tersebut, Kementerian PAN-RB juga meminta instansi untuk memastikan ketersediaan anggaran karena CPNS 2019 berjalan hingga awal tahun depan. Pihaknya tak ingin rangkaian pelaksanaan CPNS 2019 terganggu karena anggaran 2020 belum tersedia.
Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mochammad Ridwan mengatakan, panitia seleksi nasional akan mengevaluasi soal ujian. Dalam seleksi CPNS 2018, soal ujian dinilai terlalu susah untuk dijawab. ”Ada yang bilang soalnya soal dewa. Kami akan buat soalnya lebih membumi,” jelasnya.
Sementara itu, Kementerian Agama (Kemenag) memaparkan fakta kekurangan guru mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) di sekolah umum. Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Kemenag Rohmat Mulyana menyatakan, kekurangan guru PAI mencapai 32 ribu orang. ”Jika ditambah dengan yang akan pensiun, kekurangannya 52 ribuan orang,” jelasnya.
Dia terus menjalin komunikasi dengan pemda terkait dengan kekurangan guru PAI itu. Tujuannya, formasi guru PAI mendapat prioritas dalam pengusulan formasi CPNS baru. Selama ini, kuota CPNS baru untuk formasi guru PAI masih sedikit. Contohnya, pada seleksi CPNS 2018 hanya ada 4.150 orang untuk seluruh Indonesia.
Rohmat menuturkan, meskipun diurus Kemenag, pengangkatan dan rekrutmen guru PAI ada di pemda. Guru PAI di sekolah negeri adalah PNS pemda, bukan pegawai Kemenag. Dia berharap Kemenag dilibatkan dalam rekrutmen. Rohmat menyatakan, selama ini rekrutmen guru PAI disamakan dengan guru-guru lainnya. Sementara itu, untuk rekrutmen guru madrasah yang dilakukan Kemenag, ada penilaian wawancara. Penilaian itu dilakukan setelah pelaksanaan SKD. ”Tidak hanya CAT (ujian berbasis komputer, Red), tetapi ada instrumen wawancara mendalam,” jelasnya.
Tujuannya adalah mengetahui minat pelamar untuk menjadi guru. Kemudian, mendeteksi kemungkinan calon guru itu berpaham radikal atau liberal. Dua paham tersebut tidak sejalan dengan semangat Kemenag yang mengampanyekan Islam wasatiyah. Islam yang berada di tengah-tengah.
Menurut Rohmat, seleksi CPNS idealnya tidak hanya mengukur kecerdasan. ”Karena mengukur kecerdasan lewat CAT itu saya kira terlalu sederhana,” tuturnya. Dia berharap keinginan Kemenag untuk terlibat dalam seleksi CPNS formasi guru PAI bisa terwujud.