Jawa Pos

Match Point Pertama di Buriram

-

BURIRAM, Jawa Pos – Tambahan dua poin di GP Thailand akan langsung membawa Marc Marquez menyegel gelar juara MotoGP 2019. Sangat mudah meraihnya jika dihitung di atas kertas. Tetapi dalam sebuah kompetisi seketat MotoGP, apa pun masih bisa terjadi

Marquez memang memenangi GP Thailand pada edisi pertama tahun lalu. Tetapi, itu terjadi setelah melewati pertarunga­n superketat melawan bintang Ducati Andrea Dovizioso. Dalam duel yang ditentukan pada tikungan terakhir tersebut, Marquez hanya unggul 0,115 detik di depan Dovi. Dovi tentu punya motivasi besar untuk membalas kekalahann­ya tahun lalu.

Namun, itu tidak akan mudah. Ducati harus betul-betul memanfaatk­an keunggulan motornya di sektor satu. Bagian pertama Sirkuit Chang Internatio­nal tersebut memiliki dua trek lurus panjang yang membutuhka­n power mesin besar. Trek lurus terpanjang pada lintasan tersebut membentang 1 kilometer menuju tikungan ketiga. Tahun lalu, Dovizioso mampu mencatatka­n rekor top speed hingga 330,4 kilometer per jam.

Dengan modal tersebut, Dovi masih punya peluang untuk kembali bertarung dengan Marquez. Apalagi tahun lalu Ducati sempat menang di ajang World Superbike di sirkuit yang sama melalui Chaz Davies. Data dari mereka tentu bisa dimanfaatk­an untuk membantu performa Dovi. ”Kami ingin tampil lebih cepat karena sekarang kami tidak mungkin lagi bersaing berebut gelar juara,” ucapnya pada jumpa pers pralomba di Buriram kemarin (3/10).

Mantan pembalap Repsol Honda itu merasa Ducati masih menjadi motor terbaik kedua di MotoGP saat ini. Bahkan, di Aragon ketika Marquez tampil mendominas­i, dia merasa memiliki pace cukup bagus untuk menantang Honda. ”Sayangnya, jarak Marc sudah terlalu jauh,” ujarnya seperti dilansir Crash.

Marquez datang ke Sirkuit Buriram dengan konfidensi tinggi. Dua kemenangan beruntun di seri sebelumnya, GP San Marino dan GP Aragon, membuatnya lebih mantap mengaspal di Thailand. Marquez menyebut dominasiny­a di musim ini nyaris menyamai capaian pada 2014. Saat itu, dia memenangi 10 seri pembukatan­paputus.”Darisegiju­mlah kemenangan memang masih lebih baik 2014. Tapi, konsistens­iku saat ini (lebih baik) di tengah persaingan antartim dan rider sangat ketat,” paparnya.

Di Buriram Marquez mengaku tidak akan mengambil risiko besar untuk membuang peluang emasnya merengkuh gelar juara kedelapan di semua kelas atau yang keenam di MotoGP. Pesta sudah di depan mata. Tinggal menunggu waktunya. Risiko celaka dan cedera parah bisa saja terjadi jika Marquez terlalu bernafsu memenangi setiap balapan di sisa musim ini.

”Kami tiba pada match point pertama kami di sini (Buriram). Dankamiaka­nberupayam­encapainya. Tetapi, itu bukan satusatuny­a target saya. Kalau tidak bisa(menang),sayaakanbe­rupaya finisdipod­iumsampais­eriterakhi­r musimini,”jelasnya.Diamengaku­i akansulitm­engulangsu­ksestahun laludiBuri­ramkarenaD­ucatisemak­inkuatsaat­ini.(nap/c6/cak)

 ?? GP ONE ?? HARAPAN: David Munoz menjadi pengganti Galbusera sebagai kepala mekanik Valentino Rossi musim depan.
GP ONE HARAPAN: David Munoz menjadi pengganti Galbusera sebagai kepala mekanik Valentino Rossi musim depan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia