Jawa Pos

Yakin Gempur Thailand

Kejuaraan Dunia Junior 2019

- Dibekuk Pemain Ranking Ke-106 Dunia

KAZAN, Jawa Pos – Indonesia masih dinaungi nasib baik dalam Kejuaraan Dunia Junior 2019 kategori beregu campuran. Pebulu tangkis junior lolos ke babak semifinal setelah menang telak 3-0 atas Hongkong. Namun, Merah Putih muda harus waspada. Sebab, lawan mereka hari ini adalah Thailand yang bisa saja berbahaya.

Negeri Gajah Putih itu punya senjata di sektor tunggal putra maupun putri. Ada pemain putra Kunvalut Vitidsarn yang secara ranking dunia menduduki posisi ke-47. Dia merupakan juara dunia junior bertahan selama dua edisi berturut-turut, yaitu 2017–2018. Sangat berbeda dengan Christian Adinata yang saat ini bertengger di peringkat ke-295 dunia. Tunggal putri Thailand Phittayapo­rn Chaiwan malah lebih atas lagi dengan berada di urutan ke-39 dunia. Sementara itu, pemain Indonesia Putri Kusuma Wardani menempati peringkat ke-194 dunia.

Dengan begitu, bisa diprediksi Indonesia bakal menempatka­n sektor ganda untuk merebut poin kemenangan. Pastinya tim tidak akan main-main dalam memilih skuad yang diturunkan. Sejak menghadapi Hongkong kemarin, menurunkan para pemain inti merupakan pilihan tepat. Lawan ternyata mampu memberikan perlawanan ketat di partai pertama yang dibuka ganda campuran Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil. Pasangan juara Asia junior 2019 itu harus melewati rubber game melawan Lui Chun Wai/Yeung Pui Lam. Pemain penentu kemenangan Christian Adinata juga bernasib sama. Lawannya, Jason Gunawan, tidak membiarkan­nya menang mudah.

’’Puji Tuhan, senang banget karena partai saya kanpenentu­an,’’ kata Christian sebagaiman­a dikutip dalam siaran pers PP PBSI.

TahunlaluI­ndonesiadi­jegalKorea­Selatandal­amperebuta­ntempat di partai final sehingga harus puas dengan raihan perunggu.

Babak semifinal hari ini bakal menjadi ulangan partai final Kejuaraan Asia Junior alias AsiaJunior­Championsh­ips 2019.SaatituTha­ilandsukse­s menggagalk­an kemenangan Indonesia yang telah unggul 2-0 menjadi 2-3. ’’Di AJC kan kami nyaris menang atas Thailand. Mudah-mudahan sekarang menang,’’ ujar Manajer Tim Indonesia Susy Susanti.

MALANG, Jawa Pos – Kejutan menyakitka­n terjadi pada babak kedua Indonesia Masters 2019. Ganda putra unggulan pertama sekaligus pujaan penonton, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, gagal menembus perempat final. Mereka dikalahkan pemain nomor 106 dunia!

FajRi –julukan Fajar/Rian– takluk dua game langsung oleh ganda Jepang Shohei Hoshino/Yujiro Nishikawa dengan skor 21-23, 16-21. Fajar/Rian kandas hanya dalam tempo 35 menit.

Sejak bermain di GOR Ken Arok, Malang, Fajar dan Rian menyatakan bahwa shuttlecoc­k lebih berat jika dibandingk­an pada dua turnamen terakhir yang mereka ikuti. Yakni, di China Open dan Korea Open. Pada dua ajang tersebut, Fajar/ Rian berhasil mencapai babak semifinal dan menjadi juara.

Selain shuttlecoc­k lebih berat, lapangan di Malang juga lebih licin. Karena itulah, mereka • Li Yun (Tiongkok) vs Ruseli Hartawan

• Mohamad Arif (Malaysia)/Rusydina Antardayu vs Alfian Eko P./Angelica Wiratama • Siti Fadia Silva/Ribka Sugiarto vs Li Wen Mei/Zheng Yu (Tiongkok)

• Adnan Maulana/Mychelle Crhystine B. vs Hoo Pang Ron/Cheah Yee See (Malaysia) • Aurum Oktavia Winata vs Nguyen Thui Linh (Vietnam)

• Wisnu Yuli Prasetyo vs Soong Joo Ven (Malaysia)

• Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta vs Chen Xiao Fei/Zhou Chao Min (Tiongkok) • Amri Syahnawi/Pia Zebaidah vs Rehan Naufal Kusharjant­o/Lisa Ayu Kusumawati • Yulfira Barkah/Agatha Imanuela vs Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang) • Vicky Angga Saputra vs Ikhsan Rumbay

• Kenas Adi Haryanto/Riang Agung Saputro vs Bery Angriawan/Hardianto

tidak bisa bermain defense dengan baik. Bola yang kencang membikin pertahanan ganda nomor lima dunia itu mudah ditembus. Sepanjang pertanding­an, mereka gagal mengatur permainan dengan baik. Juga, kalah

berani dan agresif. Terlihat jelas bahwa Hoshino/Nishikawa tampil jauh lebih nyaman dan terus menghajar. Apa pun kondisinya. Pasangan Jepang tersebut memaksa Fajar/ Rianterusm­engangkatb­ola.Mereka lantas melancarka­n smes secara bertubi-tubi.Satulagi,Rianmelaku­kan banyak sekali kesalahan sendiri.

’’Bola yang kencang dan susah diatur serta lantai licin memang tidak bisa dijadikan alasan. Mereka merasakan hal yang sama,’’ kata Fajar. ’’Mungkin lawan lebih siap saja di lapangan. Kami tidak bisa keluar dari tekanan,’’ lanjut pemain 24 tahun kelahiran Bandung tersebut.

Rian mengungkap­kan, lawan sudah mempelajar­i kondisi di GOR Ken Arok. Selain itu, ganda Jepang tersebut mungkin sudah tahu gaya permainan pemilik dua gelar juara BWF Tour 2019 tersebut.

Fajar sempat terkejut dengan permainan ganda Jepang. Pemain depan Jepang, yakni Yujiro Nishikawa, ungkap Fajar, memang tampil dengan kualitas tinggi. ’’Dia bisa menghalusk­an permainan,’’ ujarnya.

Setelah ini, sampai akhir Oktober, Fajar/ Rian akan menjalani tur Eropa, bermain dalam dua turnamen besar kategori super 750 di Denmark dan Prancis. Saat ini fokus mereka adalah memperbaik­i kondisi fisik. Memang tidak bisa dibohongi bahwa tenaga mereka terkuras karena bermain di tiga turnamen dalam tiga pekan beruntun. ’’Intinya, jangan sampai sakit,’’ tutur Rian.

 ?? CHANDRA SATWIKA/ JAWA POS ??
CHANDRA SATWIKA/ JAWA POS
 ?? ALLEX QOMARULLA/JAWA POS ?? FANS KECEWA: Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto takluk oleh Shohei Hoshino/Yujiro Nishikawa di GOR Ken Arok, Malang, kemarin.
ALLEX QOMARULLA/JAWA POS FANS KECEWA: Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto takluk oleh Shohei Hoshino/Yujiro Nishikawa di GOR Ken Arok, Malang, kemarin.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia