Jawa Pos

Tujuh Tersangka, Polisi Bantah Terlibat

-

JAKARTA, Jawa Pos – Beredarnya hoaks screenshot percakapan grup WhatsApp yang anggotanya adalah siswa SMK/STM terus diusut polisi. Setelah Rabu lalu (2/10) satu siswa SMK berinisial RO ditetapkan sebagai tersangka, kini empat siswa lain berstatus sama. Empat siswa itu adalah MPS, WR, Dh, dan KS. Keempatnya berusia 17 tahun.

Dua orang yang bukan siswa tetapi tergabung dalam grup tersebut juga ditetapkan sebagai tersangka. Yakni, MAM dan DI.

Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Asep Adi Saputra menuturkan, dengan begitu sudah ada tujuh orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus grup WA SMK-STM yang sempat viral. Dia juga membantah kabar mengenai keterlibat­an polisi yang meminta bayaran dalam grup WA SMK dan STM. ”Tidak ada polisi yang terlibat,” tegasnya.

Tujuh tersangka tersebut merupakan admin dan member yang berbeda dengan grup WA yang sempat viral. Tujuh tersangka merupakan admin dan member enam grup WA. Yakni, STM/SMK BERSATU, STM-SMK SENUSANTAR­A, SMK STM SEJABODETA­BEK, JABODETABE­K DEMOKRASI, STM SEJABODETA­BEK, dan SMK STM sejabodeta­bek. Nama grup yang viral dan sempat diinformas­ikan merupakan setting-an polisi adalah G30S STM ALLBASE dan ANAK STM KIM** BACOT.

Kasubdit II Dittipid Siber Kombespol Rickynaldo menambahka­n, terkait screenshot menggunaka­n aplikasi truecaller dan menyebut adanya setting-an polisi, dia meminta tidak dipercaya. Pasalnya, sebuah screenshot dapat dengan mudah dimanipula­si. ”Ada berbagai cara untuk bisa memanipula­si screenshot,” paparnya. Yang pasti, petugas mendeteksi adanya 14 grup WA STM dan SMK yang terkait demonstras­i. Hingga saat ini baru tujuh grup yang admin dan member-nya diketahui.

Rickynaldo belum menjelaska­n dengan pasti postingan apa yang membuat siswa SMK itu menjadi tersangka. ”Selain menjadi admin, mereka ini mem-posting di grup. Posting-an itu yang dipelajari adakah unsur pidananya,” paparnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia