Janjikan Pendanaan untuk Teliti Potensi Gempa
SURABAYA, Jawa Pos – Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mempunyai perhatian lebih terhadap potensi gempa di Surabaya. Dia menuturkan, perlu ada penyesuaian rencana tata ruang wilayah (RTRW) Surabaya agar ancaman gempa itu tak merugikan masyarakat.
Whisnu menyampaikan hal tersebut saat memberikan sambutan disebuahdiskusitentangkegempaan di ITS kemarin pagi (3/10). Dia menyebutkan, RTRW yang terbaru memang sudah disahkan. Tetapi, pada 2022 ada kesempatan untuk mengubah RTRW itu sesuai dengan hasil penelitian terkini dari ITS tentang potensi sesar gempa di Surabaya.
”Terutama RTRW untuk kawasan yang belum ada permukiman. Jadi nanti bisa mengurangi dampak gempa. Untuk kawasan yang sudah padat, akan ada standar sesuai dengan SNI bangunan tahan gempa,” ungkap Whisnu kemarin.
Alumnus ITS itu menuturkan, sebagai bentuk dukungan tersebut, pemkot juga bakal mengalokasikan anggaran khusus untuk mendukung studi terkait dengan gempa itu. Selama ini, anggaran lebih banyak menggunakan APBN untuk meneliti potensi gempa di Surabaya. ”Ke depan kami insya Allah akan bantu dana penelitiannya dari APBD agar (penelitian) ini lebih dalam lagi,” jelasnya.
Dari informasi yang dia dapatkan, ada potensi likuefaksi jika terjadi gempa besar di Surabaya. Termasuk di ITS. Nah, Whisnu yang tinggal di kawasan timur ITS tersebut juga khawatir bila tempat tinggalnya terkena likuefaksi. ”Rumah saya di belakang ITS. Ya rodok nderedeg juga,” candanya.
Komunikasi tim geologi dengan ITS terjalin sejak lama. Bahkan, sebulan lalu mereka sudah bertemu untuk membicarakan sesar gempa itu. Amien Widodo, ahli geologi ITS, menjelaskan bahwa pihaknya berterima kasih atas dukungan dari Pemkot Surabaya.