Panen Bisa Buah, Sayur, dan Ikan
Akhir pekan di Surabaya makin berkesan. Warga Surabaya tak perlu lagi menempuh perjalanan ke luar kota untuk menikmati suasana segar agrowisata atau sensasi panen buah dan sayur. Cukup kunjungi Mini Agrowisata Pagesangan.
PEMERINTAH Kota Surabaya di bawah dinas ketahanan pangan dan pertanian (DKPP) lagi-lagi berinovasi melalui Mini Agrowisata Pagesangan. Lahan seluas 0,6 hektare di halaman belakang area kantor DKPP Surabaya itu dimanfaatkan sebagai lokasi eduwisata.
Berlokasi di Jl Pagesangan II No 56 Surabaya, mini agrowisata dibuat dengan konsep urban farming. Ada ratusan jenis tanaman di sana, hewan ternak dan perikanan, serta area bermain anak. Seluruh warga bisa berkunjung secara gratis setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 15.00 WIB.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas DKPP Surabaya Erna Purnawati mengundang masyarakat Kota Surabaya untuk datang saat panen raya dan mengambil hasilnya. Sebab, sesuai arahan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, hasil panen tidak boleh dikomersialkan. ’’Hari ini panen udang
vaname, telur ayam, kangkung, selada, bayam, golden melon, bungkul, sama pare. Panen raya seperti ini kira-kira tiga bulan sekali,” kata Erna saat panen raya pada Selasa (1/10).
Mini Agrowisata Pagesangan juga ditanami tanaman obat keluarga (toga) serta tumbuhan hias seperti anggrek. Media tanam tak semuanya tanah. Beberapa menggunakan metode tanam hidroponik dengan memanfaatkan aliran air, misalnya selada. Menurut Kepala Bidang Pertanian DKPP Kota Surabaya Rahmad Kodariawan, tren pertanian pangan saat ini mengadopsi sistem hortikultura.
’’Alih fungsi lahan sudah pasti terjadi.
Urban farming menjadi konsep paling pas untuk diterapkan di Surabaya. Semua yang tersedia di Mini Agrowisata ini terbuka lebar untuk dimanfaatkan oleh masyarakat,” terang Rahmad.
Menurutnya, mereka yang berkunjung atau mengambil panen boleh perorangan. Tapi untuk permintaan bibit harus berkolompok dengan surat permohonan dari RT. Langkah memenuhi kebutuhan bibit bagi masyarakat merupakan upaya untuk bersinergi dengan program Smart Kampung yang diinisiasi oleh Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya.
Selain tanaman sayur dan buahbuahan, ada hewan ternak dan perikanan. Salah satu yang sudah berhasil dibudidayakan adalah udang
vaname yang hidup di air asin. ’’Di sini kami sudah budi daya nila, lele, udang vaname, dan beberapa juga ikan koleksi jenis aligator serta sidat,” kata Kepala Seksi Perikanan Budi Daya Bagas Swadaya. Jajarannya kini sedang menyiapkan kolam berukuran besar dengan air payau untuk diisi udang dan bandeng. Banyak pelajar yang berkunjung untuk melakukan studi lapangan.
Targetnya, pihak DKPP akan terus memperbanyak lokasi eduwisata di Surabaya. Di antaranya, memanfaatkan lahan pemkot yang salah satunya di Kelurahan Keputih seluas 75 hektare. Dengan demikian penanaman bisa terus digalakkan, termasuk penanaman bibit mangrove yang dapat mencegah terjadinya tsunami.