Atur Kegiatan Siswa saat Malam
Rancangan Peraturan untuk Boarding School
SIDOARJO, Jawa Pos – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo masih menyusun rancangan peraturan bupati (perbup) khusus pendidikan. Meski belum disahkan, isi kebijakan tersebut sudah diterapkan sejumlah sekolah.
’’Kami sosialisasi sekaligus melibatkan kepala sekolah untuk ikut menyusun. Ternyata sudah banyak yang merespons dengan menindaklanjuti dalam kegiatan,’’ kata Asrofi, Kepala Dikbud Sidoarjo. Misalnya, SDN Keboan Sikep 1 Gedangan. Lembaga pendidikan tersebut baru saja menerbitkan satu buku hasil karya pelajarnya, Brigeta Nayaka Carisa Putri. Itu sesuai dengan rancangan perbup yang mewajibkan setiap sekolah minimal menerbitkan satu buku dalam setahun.
Buku karya Nayaka itu pun sudah dipamerkan di sekolah. Kepala SDN Keboan Sikep 1 Emi Kristiana meminta pelajar lain untuk produktif. ’’Ini menginspirasi. Siswa yang lain kan jadi ingin menulis,’’ ujar Emi.
Sejumlah sekolah juga telah menerapkan kemitraan. Mereka menyusun kerja sama mitra dalam bentuk kelas inspirasi. Mitra diundang ke sekolah untuk memberikan motivasi dan pembelajaran kepada siswa.
Asrofi mengatakan, ada enam rancangan perbup pendidikan yang akan diterbitkan. Antara lain, gerakan literasi, penguatan pendidikan karakter, dan pembelajaran di luar kelas atau outdoor learning. Lainnya adalah pendidikan kewirausahaan dan kemitraan, pelestarian kebudayaan, serta boarding school. ’’Sekarang kan ada sekolah yang siswanya juga bisa menginap di sekolah tersebut,’’ ucapnya.
Dia menegaskan, yang diatur dikbud bukan pondok pesantren, melainkan sekolah yang boarding.
’’Ada menginapnya. Pengaturannya sedang kami konsep,’’ jelasnya. Dia mencontohkan SMPIT Darul Fikri di Desa Anggaswangi, Sukodono, dan Sekolah Insan Cendekia Mandiri di Desa Sarirogo.
Mantan Kadishub itu menyatakan, sebagian besar isi perbup mengatur selain kurikulum. Misalnya, kegiatan sore atau malam setelah jam sekolah. ’’Mereka biasanya sudah memiliki kurikulum,’’ tuturnya.
Dikbud juga sedang menyusun aplikasi pengawasan online.
’’Misalnya, ada permasalahan pembelajaran, bisa dijawab secara online,’’ ujarnya.
Ada menginapnya. Pengaturannya sedang kami konsep. Mereka biasanya sudah memiliki kurikulum.”