Jawa Pos

Ajak Warga Bersihkan Sisa Kerusuhan

Aparat Ingin Tunjukkan Suasana Kondusif

-

WAMENA, Jawa Pos – Manto tidak mampu berbuat apa pun ketika ruko miliknya di daerah Hom-Hom, Wamena, Jayawijaya, Papua, dibakar massa pada Senin (23/9). Pikirannya saat itu hanya satu. Menyelamat­kan istri dan cucunya. Tidak peduli harta benda dilalap api.

Merasa kondisi mulai kondusif, kakek 54 tahun itu datang ke tempat usaha yang juga rumahnya tersebut kemarin (3/10). Bersama warga dan aparat, dia membersihk­an puing-puing bangunan. Pendatang asal Tana Toraja, Sulawesi Selatan, itu menyatakan tidak punya apaapa lagi. ’’Sekarang tinggal di batalyon,’’ ungkapnya.

Pemkab Jayawijaya, Kodim 1702/Jayawijaya, dan Polres Jayawijaya kemarin mengajak ratusan pengungsi untuk melakukan karya bakti. Mereka dibawa ke daerah-daerah sentral kerusuhan. Diajak membantu membersihk­an area terdampak. Salah satunya ruko milik Manto.

’’Kami ajak semua yang lakilaki. Kami perlihatka­n situasi

real di lapangan,’’ kata Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Infanteri Candra Dianto.

Tujuan kegiatan itu tidak lain adalah menunjukka­n bahwa situasi di Wamena sudah aman. Dengan begitu, pengungsi yang selama ini tinggal di kodim maupun polres tidak perlu khawatir kembali ke rumah. Candra menyatakan, kepulangan mereka penting supaya keadaan yang sudah baik menjadi semakin baik.

Usaha tersebut tak sia-sia. Seusai karya bakti, sebagian pengungsi yang rumahnya tidak terdampak kembali ke rumah mereka meski listrik belum sepenuhnya normal. Candra mengungkap­kan, PLN sudah turun tangan untuk melakukan perbaikan. ’’Mudah-mudahan dalam satu dua hari nyala semua,’’ ujar perwira menengah TNI-AD tersebut.

Candra menyebutka­n, di kodim kini ada 2.500 pengungsi. Jumlah itu berkurang dari awal pasca kerusuhan yang mencapai 3.500 orang.

Sementara itu, kegiatan sekolah akan berjalan lagi mulai Senin (7/10). ’’Tapi tidak langsung belajar-mengajar. Melainkan, rapat dahulu,’’ ungkap Sekretaris Dinas Pendidikan Jayawijaya Bambang Budiandoyo.

Rapat akan membahas sejumlah persoalan. Akibat kerusuhan, banyak siswa atau guru yang mengungsi ke luar Wamena. Dari total 426 guru, kini hanya terdata 198 yang masih berada di ibu kota Kabupaten Jayawijaya itu.

Berdasar data pemerintah, total ada 61 sekolah di Wamena. Di antara angka itu, 25 sekolah terdampak. Hari ini sekolah terdampak itu akan mulai dibersihka­n.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia