Di Kantor Dapat Julukan Spesialis Asusila
Menangani perkara asusila menjadi kesehariannya sejak belasan tahun lalu. Bahkan sebelum Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya dibentuk. Banyak kasus yang membekas di ingatannya.
KENANGAN Aipda Yuli Muji Lestari langsung terlempar pada pertengahan tahun lalu. Mei 2018. Dia mendapat tugas menjaga Ais di RS Bhayangkara Polda Jatim. Bocah 8 tahun itu adalah korban selamat dari bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya. Pelakunya adalah keluarganya sendiri. Bapak, HASTI EDI SUDRAJAT, Jawa Pos
ibu, dan kedua kakaknya tewas. Mereka meledakkan bom bunuh diri saat berboncengan dengan motor di gerbang masuk Polrestabes Surabaya.
Aisyangselamatsaatitulangsungdilarikan ke RS Bhayangkara. Nah, penjagaannya ditugaskan kepada beberapa polwan. Salah satunya Yuli. ’Malam-malam itu dia(Ais)terbangun,”kataYuli.Entahmerasa kesakitanatauapa.Yangpasti,Aissaatitu langsung berteriak. Memanggil nama ibunya yang sudah tewas.
Yuli spontan mendekati bocah polos tersebut. Bukan untuk menjawab pertanyaannya. Melainkan memeluk agar dia merasa tenang. Yuli kemudian berbisik kepada Ais bahwa ibunya masih keluar untuk membeli air mineral. ’’Tidak boleh langsung dikasih tahu,” ungkapnya.
Yuli harus pintar-pintar improvisasi saat menjaganya. Di antaranya, selalu memegangremote televisi. Tujuannya, Ais tidak melihat tayangan sendiri. Sebab, saat itu mayoritas saluran televisi masih menyiarkan berita terkait bom bunuh diri yang dilakukan keluarganya.
Menjaga Ais bukan satu-satunya pengalaman yang membekas pada Yuli. Sejumlah perkara yang ditanganinya di unit PPA tidak bisa lepas dari pikirannya sampai saat ini
J
Misalnya, kasus persetubuhan sedarah antara bapak dan anak kandung yang dilaporkan ke polrestabes pada 2016. ’’TKP Tegalsari,” jelasnya.
Dalam perkara itu, sang anak yang sudah dewasa mengaku disetubuhi bapaknya sejak SMP. Dari hubungan terlarang tersebut, lahirseorangbayi.Yangmembuatnya semakin miris, bapaknya juga merekam hubungan intim yang terjadi. ’’Ibu dan tetangga tidak tahu. Bayi dititipkan ke orang,” paparnya. Anak yang menjadi korban akhirnya membuat laporan karena merasa tidak kuat menanggung beban. Dia terus-menerus diancam kalau tidak mau melayani nafsu bejat bapaknya.
Kasuslainyangmembekasdiingatan Yulibelumlamaterjadi.Dilaporkan pada awal tahun ini. Hampir sama ceritanya. Bapak menggauli anak kandung. Bedanya, yang menjadi korbansaatituadalahanakkembar. ’Gila sudah,” ungkapnya.
Bapak korban alias pelaku saat itu mengaku nekat karena jarang berhubungan intim dengan istri. Sebab, istrinya mengidap diabetes level tinggi. ’’Khawatir tertular alasannya. Jadi, anak yang dijadikan sasaran,” tuturnya.
Beragam cerita itu hanya sedikit di antara sekian banyak pengalaman Yuli. Menyelesaikan berkas perkara yang berarti mengorek sebuah kronologi pidana memang menjadi spesialisnya. Yuli bukan penyidik kemarin sore. Dia sudah belasan tahun mengemban tugas tersebut. ’’Di kalangan polisi dikenal spesialis asusila,” selorohnya.
Yuli tidak pernah menyangka bakal banyak berkiprah menangani perkara yang selama ini dianggap tabu oleh masyarakat. ’’Ibu saya kebetulan punya depot makan di kantor polisi,” jelas Yuli tentang asal mula keinginan menjadi seorang polwan. ’’Di Polwil Kediri,” sambung ibu dua anak tersebut.
Di mata sulung tiga bersaudara itu, seorang polwan terlihat keren dan berwibawa. Setelah lulus SMA pada 1998, niat menjadi polwan akhirnya diwujudkan. Berbekal doa restu orang tua, Yuli mendaftarkan diri menjadi polisi. Dia mengikuti seleksi di Madiun.
Tahun pertama, Yuli didapuk sebagaipersonelPolwiltabesSurabaya. Diaditugasimenjadianggotasatsabhara.Hanyasetahun,perempuan kelahiran 1979 tersebut pindah ke satuan lain. Yakni, satreskrim. Dia masuk unit jatanras.
Jatanras, kata dia, memiliki beberapa subunit. Di antaranya, vice control. Nah, perkara yang melibatkan perempuan dan anak menjadi wewenangnya. ’’Di masa itu kasus yang ditangani tidak terlalu banyak,” ungkapnya. Nah, seiring dengan berjalannya waktu, perkara yang melibatkan perempuan dan anak itu semakin meningkat. Beberapa faktor menjadi pemicunya. Beberapa penghargaan sudah pernah didapat Yuli. Misalnya, pada 2008 Yuli diberi reward karena timnya berhasil mengungkap kasus human trafficking.(*/c7/git)